...

Home

/

100+ Soal BUMN Perum Perhutani dengan Kisi – Kisi Terbaru

100+ Soal BUMN Perum Perhutani dengan Kisi – Kisi Terbaru

Perum Perhutani merupakan perusahaan milik negara yang bertanggung jawab atas pengelolaan hutan di wilayah Jawa dan Madura. Dalam menjalankan operasionalnya, Perhutani mengutamakan prinsip keberlanjutan dengan mengelola sumber daya hutan secara optimal, baik dari sektor kayu, non-kayu, hingga pengembangan ekowisata serta program pemberdayaan masyarakat. Karena perannya yang penting dalam menyeimbangkan aspek ekologi dan ekonomi, perusahaan ini menjadi tempat kerja yang diminati oleh banyak orang

Artikel ini dibuat sebagai panduan bagi Anda dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti proses seleksi di Perum Perhutani. Kami akan membahas kisi-kisi dan contoh soal yang sering muncul dalam tes masuk, sehingga Anda dapat memahami pola seleksi dan meningkatkan peluang untuk lolos. Dengan persiapan yang matang, kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan ini pun semakin terbuka lebar

Kisi-Kisi Tes Masuk Perum Perhutani

Pada bagian ini, kami akan membahas kisi-kisi tes masuk Perum Perhutani yang dapat membantu Anda dalam menghadapi seleksi dengan lebih percaya diri. Berikut adalah kisi-kisinya:

  • Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 mengenai Kehutanan
    Menetapkan aturan terkait pengelolaan, pelestarian, serta pemanfaatan hutan di Indonesia.
  • PP No. 72 Tahun 2010 mengatur mengenai Perum Perhutani dan tata kelola perusahaan dalam pengelolaan hutan negara.
    Menetapkan kedudukan, tugas, serta fungsi Perum Perhutani dalam pengelolaan kawasan hutan milik negara.
  • Peraturan Menteri LHK No. P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 mengatur mengenai Perhutanan Sosial dan mekanisme pengelolaannya.
    Menyusun skema pengelolaan hutan sosial guna meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitar kawasan hutan.
  • Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/2015 tentang Program Kemitraan serta Bina Lingkungan BUMN.
    Menjalankan skema kerja sama dan pemberdayaan lingkungan yang wajib diterapkan oleh BUMN, termasuk Perum Perhutani.
  • Sejarah dan Profil Perum Perhutani
    Memahami latar belakang pendirian, perkembangan, dan peran Perum Perhutani dalam pengelolaan hutan di Indonesia.
  • Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan
    Mengetahui visi, misi, serta nilai-nilai inti sebagai pedoman Perum Perhutani dalam menjalankan operasionalnya.
  • Struktur Organisasi serta Tata Kelola Perusahaan
    Memahami susunan organisasi, prinsip tata kelola, dan budaya kerja yang berlaku di Perum Perhutani.
  • Produk dan Layanan
    Mengenal beragam produk serta layanan yang disediakan, seperti kayu, non-kayu, jasa lingkungan, dan ekowisata.
  • Pengelolaan Hutan Lestari
    Memahami konsep dan praktik pengelolaan hutan lestari yang diterapkan oleh Perum Perhutani.
  • Perhutanan Sosial dan Kemitraan dengan Masyarakat
    Mengetahui program perhutanan sosial dan kemitraan dengan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
  • Inovasi dan Teknologi dalam Pengelolaan Hutan
    Mengetahui implementasi teknologi terbaru dalam pengelolaan hutan, seperti sistem informasi geografis (GIS) dan pemantauan hutan berbasis teknologi.
  • Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR)
    Memahami program tanggung jawab sosial yang diterapkan oleh Perum Perhutani dalam mendukung masyarakat dan lingkungan.
  • Etika dan Kepatuhan dalam Pengelolaan Hutan
    Memahami pentingnya etika kerja, kepatuhan terhadap regulasi, dan upaya pencegahan illegal logging dalam operasional Perum Perhutani.
  • Isu Terkini dalam Industri Kehutanan
    Mengikuti perkembangan terbaru dalam industri kehutanan, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Perum Perhutani.

Contoh Soal Tes BUMN Perum Perhutani 

Setelah memahami materi melalui kisi-kisi, contoh soal berikut disajikan untuk menguji pemahaman tentang Perum Perhutani. Soal-soal ini mencakup aspek sejarah, tugas, serta kebijakan pengelolaan hutan yang diterapkan perusahaan. Dengan mengerjakannya, diharapkan pemahaman menjadi lebih mendalam dan terstruktur.

1. Sebuah BUMN yang bergerak di bidang kehutanan menghadapi dilema antara meningkatkan produktivitas hasil hutan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, langkah strategis yang sebaiknya diterapkan oleh BUMN yaitu?

A. Meningkatkan eksploitasi kayu dengan memanfaatkan celah regulasi yang ada.

B. Berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan berbasis kemitraan.

C. Mengutamakan hasil keuntungan finansial tanpa memperhatikan kelestarian hutan.

D. Mengabaikan peran akademisi dan penelitian dalam pengelolaan hutan.

E. Mengandalkan izin khusus dari pemerintah untuk menebang pohon di kawasan konservasi.

Jawaban Benar: B. Berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan berbasis kemitraan.

Pembahasan:

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 menekankan bahwa hutan harus dikelola dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar dan keberlanjutan lingkungan. Kemitraan dengan masyarakat adalah solusi strategis yang mendukung prinsip kehutanan lestari dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. Opsi A, C, D, dan E bertentangan dengan prinsip pengelolaan hutan yang baik karena berpotensi merusak ekosistem dan mengabaikan aspek sosial serta ilmiah.

2. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan mengatur tata kelola, perlindungan, serta pemanfaatan hutan secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip kelestarian serta keberlanjutan. Jika sebuah BUMN Kehutanan ingin meningkatkan profitabilitasnya dengan memperluas area produksi kayu, tindakan manakah yang paling sesuai dengan undang-undang ini?

A. Melakukan eksploitasi hutan alam secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar.

B. Mengubah status kawasan hutan lindung menjadi hutan produksi untuk memperluas lahan penebangan.

C. Mengembangkan hutan tanaman industri (HTI) dengan tetap mempertahankan hutan lindung dan konservasi.

D. Mengabaikan analisis dampak lingkungan (AMDAL) demi percepatan produksi kayu.

E. Menggunakan teknologi tebang habis tanpa reboisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Jawaban Benar: C. Mengembangkan hutan tanaman industri (HTI) dengan tetap mempertahankan hutan lindung dan konservasi.

Pembahasan:

UU No. 41 Tahun 1999 menyoroti prinsip keseimbangan dan keberlanjutan sebagai dasar dalam pengelolaan hutan. Opsi C adalah pilihan yang paling sesuai karena HTI dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan hasil hutan secara lestari. Opsi A dan D bertentangan dengan prinsip konservasi, sedangkan opsi B melanggar ketentuan zonasi hutan. Opsi E tidak memperhatikan aspek keberlanjutan karena tidak ada upaya reboisasi.

3. Sebagai BUMN yang berperan dalam pengelolaan hutan negara, Perum Perhutani memiliki tanggung jawab dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Jika muncul konflik antara kepentingan profitabilitas dan keberlanjutan hutan, strategi apa yang paling selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010?

A. Memaksimalkan keuntungan dengan memperluas area produksi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.

B. Menjalankan prinsip pengelolaan hutan lestari dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

C. Mengabaikan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan demi efisiensi operasional.

D. Mengoptimalkan pemanfaatan hutan lindung untuk meningkatkan hasil produksi kayu.

E. Mengurangi program konservasi untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke kegiatan eksploitasi.

Jawaban: B. Menjalankan prinsip pengelolaan hutan lestari dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pembahasan:

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 menetapkan bahwa Perum Perhutani tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. 

4. Dalam melaksanakan tugasnya, Perum Perhutani harus menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi hutan. Jika terjadi tekanan ekonomi yang mengharuskan peningkatan produksi hasil hutan, tindakan mana yang paling sesuai dengan regulasi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010?

A. Meningkatkan produksi kayu dengan membuka hutan primer untuk perluasan area produksi.

B. Memanfaatkan sistem tebang pilih dan reboisasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

C. Mengurangi keterlibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan agar lebih efisien.

D. Mengubah fungsi kawasan hutan lindung menjadi hutan produksi tanpa izin khusus.

E. Menggunakan metode tebang habis untuk meningkatkan jumlah hasil kayu dalam jangka pendek.

Jawaban Benar: B. Memanfaatkan sistem tebang pilih dan reboisasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Pembahasan: 

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 mengamanatkan bahwa pengelolaan hutan harus tetap mempertahankan kelestarian ekosistem. Opsi B adalah solusi terbaik karena tetap memungkinkan pemanfaatan hutan tanpa merusak keseimbangannya. Opsi A, C, D, dan E bertentangan dengan prinsip konservasi dan berpotensi merusak hutan dalam jangka panjang.

5. Sebuah BUMN kehutanan ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. P.83/2016. Langkah mana yang paling tepat?

A. Memberikan izin kepada perusahaan swasta tanpa melibatkan masyarakat.

B. Menjadikan masyarakat sebagai pekerja tanpa hak kelola hutan.

C. Mengembangkan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa.

D. Mengizinkan penebangan bebas di hutan produksi.

E. Menyewakan lahan hutan kepada investor asing.

Jawaban Benar: C. Mengembangkan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa.

Pembahasan:

Perhutanan Sosial bertujuan memberikan hak kelola kepada masyarakat agar dapat mengelola hutan secara legal dan berkelanjutan. Opsi C sesuai dengan regulasi, sementara opsi lain cenderung mengabaikan keterlibatan masyarakat atau merusak hutan.

6. Masyarakat sekitar hutan ingin mengajukan izin pengelolaan hutan dalam skema Perhutanan Sosial. Apa langkah yang harus mereka ambil?

A. Mengajukan izin langsung ke perusahaan kehutanan.

B. Melakukan penebangan hutan lebih dulu untuk membuktikan potensinya.

C. Membentuk kelompok tani hutan atau koperasi.

D. Menjual hak kelola kepada pihak ketiga.

E. Mengelola hutan tanpa izin resmi

Jawaban Benar: C. Membentuk kelompok tani hutan atau koperasi.

Pembahasan:

Salah satu syarat utama izin Perhutanan Sosial adalah membentuk kelompok tani hutan atau koperasi agar memiliki legalitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan hutan. Opsi lain tidak sesuai dengan prosedur atau berpotensi melanggar aturan.

7. Sebuah BUMN kehutanan ingin menjalankan Program Kemitraan dengan masyarakat sekitar hutan. Langkah mana yang paling sesuai dengan peraturan?

A. Memberikan modal usaha kepada UMKM sekitar tanpa pendampingan.

B. Menyalurkan dana CSR untuk kepentingan internal perusahaan.

C. Membantu UMKM lokal dengan pembiayaan dan pelatihan bisnis.

D. Mengelola program kemitraan hanya untuk meningkatkan keuntungan BUMN.

E. Membangun pabrik pengolahan kayu tanpa konsultasi dengan masyarakat.

Jawaban Benar: C. Membantu UMKM lokal dengan pembiayaan dan pelatihan bisnis.

Pembahasan:

Program Kemitraan BUMN bertujuan memberdayakan UMKM melalui pembiayaan dan pendampingan, bukan sekadar memberi dana tanpa dukungan (A) atau mengambil keuntungan sepihak (D). Opsi B dan E tidak mencerminkan prinsip bina lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

8. Dalam Program Bina Lingkungan, tindakan mana yang paling sesuai dengan peraturan?

A. Memberikan bantuan bencana alam hanya kepada karyawan perusahaan.

B. Membangun fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

C. Mengalokasikan dana bina lingkungan untuk ekspansi bisnis BUMN.

D. Menggunakan dana bina lingkungan untuk promosi perusahaan.

E. Memberikan bantuan sosial tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Jawaban Benar: B. Membangun fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Pembahasan

Program Bina Lingkungan bertujuan membantu masyarakat melalui pembangunan fasilitas umum, bukan hanya kepentingan internal (A), ekspansi bisnis (C), atau promosi perusahaan (D). Bantuan sosial juga harus tepat sasaran (E).

9. Perum Perhutani didirikan dengan tujuan utama mengelola hutan negara secara berkelanjutan. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap perubahan strategi pengelolaan hutan oleh Perum Perhutani dari waktu ke waktu?

A. Perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi kehutanan.

B. Fluktuasi harga kayu di pasar global.

C. Permintaan investor asing untuk ekspansi bisnis kehutanan.

D. Perkembangan teknologi digital dalam industri kehutanan.

E. Keinginan masyarakat untuk mengubah fungsi hutan menjadi lahan pertanian.

Jawaban Benar: A. Perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi kehutanan.

Pembahasan: 

Perum Perhutani merupakan BUMN yang beroperasi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan regulasi kehutanan yang terus berkembang. Faktor seperti harga kayu (B) dan teknologi (D) dapat mempengaruhi operasional, tetapi regulasi (A) adalah faktor utama yang menentukan strategi pengelolaan hutan.

10. Sebagai BUMN, Perum Perhutani memiliki peran penting dalam pengelolaan hutan. Manakah dari peran berikut yang paling mencerminkan fungsi utamanya?

A. Mengelola hutan produksi dan konservasi secara berkelanjutan.

B. Menguasai seluruh kawasan hutan tanpa memperhatikan masyarakat sekitar.

C. Memaksimalkan keuntungan dengan mengeksploitasi hasil hutan.

D. Menjual lahan hutan negara kepada perusahaan swasta untuk dikelola.

E. Memanfaatkan hutan hanya untuk kepentingan industri kayu dan mebel.

Jawaban Benar: A. Mengelola hutan produksi dan konservasi secara berkelanjutan.

Pembahasan: 

Perum Perhutani bertanggung jawab atas pengelolaan hutan negara dengan prinsip keberlanjutan. Opsi selain A tidak sesuai karena mengabaikan aspek sosial dan lingkungan yang menjadi bagian dari tanggung jawab Perhutani.

11. Salah satu tujuan utama Perum Perhutani adalah memastikan keberlanjutan hutan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat. Nilai perusahaan manakah yang paling mendukung keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan keuntungan ekonomi?

A. Keberlanjutan (Sustainability)

B. Orientasi keuntungan (Profit Maximization)

C. Dominasi pasar (Market Domination)

D. Ekspansi industri kehutanan (Industrial Expansion)

E. Monopoli pengelolaan hutan (Forest Monopoly)

Jawaban Benar: A. Keberlanjutan (Sustainability)

Pembahasan:

Perum Perhutani berkomitmen pada prinsip keberlanjutan, yang berarti menjaga kelestarian hutan sambil tetap memberikan manfaat ekonomi. Opsi lain lebih berorientasi pada keuntungan tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.

12. Dalam menjalankan operasionalnya, Perum Perhutani harus berpegang pada nilai-nilai inti perusahaan. Jika sebuah kebijakan bisnis hanya berfokus pada eksploitasi hasil hutan tanpa memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, nilai apa yang telah diabaikan?

A. Transparansi

B. Profesionalisme

C. Kolaborasi

D. Keberlanjutan

E. Inovasi

Jawaban Benar: D. Keberlanjutan

Pembahasan:

Keberlanjutan menjadi salah satu nilai utama Perhutani yang bertujuan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya dan pelestarian lingkungan. Jika hanya fokus pada eksploitasi, maka prinsip ini telah diabaikan.

13. Dalam struktur organisasi Perum Perhutani, prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) harus diterapkan di setiap tingkatan. Jika terjadi konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan strategis, langkah apa yang paling sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik?

A. Memprioritaskan kepentingan pribadi pemegang jabatan tinggi.

B. Mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan informal tanpa dokumentasi.

C. Melibatkan pemangku kepentingan dan mengikuti mekanisme transparansi.

D. Menyembunyikan informasi penting untuk menghindari kontroversi.

E. Mengabaikan prosedur formal demi efisiensi waktu.

Jawaban Benar: C. Melibatkan pemangku kepentingan dan mengikuti mekanisme transparansi.

Pembahasan:

Good Corporate Governance (GCG) menekankan transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Opsi A, B, D, dan E bertentangan dengan prinsip tata kelola yang baik karena berpotensi merugikan perusahaan dan publik.

14. Perum Perhutani tidak hanya menghasilkan produk kayu, tetapi juga menyediakan layanan berbasis ekosistem. Manakah dari pilihan berikut yang paling mencerminkan diversifikasi produk dan layanan yang berkelanjutan?

A. Eksploitasi hutan secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan.

B. Fokus hanya pada produksi kayu sebagai sumber utama pendapatan.

C. Meningkatkan produksi kayu dengan mengabaikan keberlanjutan lingkungan.

D. Menjual hak pengelolaan hutan kepada pihak swasta tanpa regulasi ketat.

E. Mengembangkan ekowisata, jasa lingkungan, dan produk non-kayu.

Jawaban Benar: E. Mengembangkan ekowisata, jasa lingkungan, dan produk non-kayu.

Pembahasan:

Perum Perhutani tidak hanya mengelola hutan untuk produksi kayu, tetapi juga mengembangkan ekowisata, jasa lingkungan, dan produk non-kayu untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi. Opsi lain tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan tata kelola hutan yang baik.

15. Dalam konsep pengelolaan hutan lestari yang diterapkan oleh Perum Perhutani, langkah manakah yang paling tepat untuk menjaga keseimbangan antara ekologi, sosial, dan ekonomi?

A. Melakukan reboisasi dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan.

B. Mengutamakan eksploitasi sumber daya hutan tanpa memperhatikan dampak jangka panjang.

C. Menebang pohon sebanyak mungkin untuk meningkatkan keuntungan. 

D. Menjadikan seluruh kawasan hutan sebagai lahan industri tanpa batasan.

E. Mengabaikan regulasi lingkungan demi mempercepat produksi kayu.

Jawaban Benar: A. Melakukan reboisasi dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan.

Pembahasan:

Pengelolaan hutan lestari menekankan keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya hutan. Reboisasi dan keterlibatan masyarakat membantu menjaga keberlanjutan hutan, sementara opsi lain dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan sosial dalam jangka panjang.

16. Dalam program Perhutanan Sosial, masyarakat sekitar hutan diberikan akses legal untuk mengelola hutan secara berkelanjutan. Manakah langkah yang paling sesuai dengan tujuan program ini?

A. Memberikan hak kelola hutan kepada masyarakat tanpa aturan yang jelas.

B. Menyerahkan seluruh pengelolaan hutan kepada pihak swasta.

C. Mengubah kawasan hutan menjadi lahan pertanian tanpa izin.

D. Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan memberikan pendampingan.

E. Mengabaikan keberlanjutan hutan demi kepentingan ekonomi jangka pendek.

Jawaban Benar: D. Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan memberikan pendampingan.

Pembahasan:

Program Perhutanan Sosial dirancang untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan izin resmi dalam mengelola hutan secara berkelanjutan. Agar pemanfaatannya tetap menjaga kelestarian lingkungan, pendampingan menjadi hal yang penting. Alternatif lain tidak selaras dengan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.

17. Pada pengelolaan hutan modern, teknologi digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Manakah teknologi yang paling efektif dalam memantau perubahan tutupan hutan secara real-time?

A. Sensor kelembaban tanah manual

B. Penggunaan drone dan citra satelit

C. Pemantauan langsung oleh petugas tanpa alat bantu

D. Pencatatan manual dalam buku laporan

E. Perhitungan volume kayu secara konvensional

Jawaban Benar: B. Penggunaan drone dan citra satelit

Pembahasan:

Drone dan citra satelit memungkinkan pemantauan hutan secara luas, cepat, dan real-time, sehingga perubahan tutupan lahan bisa dideteksi lebih dini. Opsi lain lebih lambat, kurang akurat, atau tidak mencakup area yang luas

18. Salah satu tujuan utama program Corporate Social Responsibility (CSR) Perum Perhutani adalah menciptakan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Manakah contoh program CSR yang paling sesuai dengan prinsip keberlanjutan?

A. Menanam pohon di kawasan kritis dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan.

B. Memberikan bantuan dana tanpa adanya program pendampingan.

C. Membangun industri kayu besar tanpa memperhatikan dampak lingkungan.

D. Mengutamakan eksploitasi sumber daya hutan untuk keuntungan maksimal.

E. Mengalihkan tanggung jawab sosial kepada pihak swasta sepenuhnya.

Jawaban Benar: A. Menanam pohon di kawasan kritis dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan.

Pembahasan:

Program CSR yang baik tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga harus berkelanjutan. Penanaman pohon dan pemberdayaan masyarakat menciptakan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan sosial. Opsi lain cenderung mengabaikan prinsip keberlanjutan.

19. Dalam pengelolaan hutan, kepatuhan terhadap regulasi dan etika kerja sangat penting untuk mencegah illegal logging. Manakah langkah yang paling tepat dilakukan oleh Perum Perhutani untuk memastikan kepatuhan ini?

A. Mengutamakan keuntungan finansial tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.

B. Mengabaikan pelaporan kegiatan ilegal jika tidak menimbulkan konflik.

C. Memperbolehkan penebangan pohon tanpa izin demi meningkatkan produksi.

D. Mengurangi pengawasan untuk menekan biaya operasional.

E. Memberikan pelatihan kepada masyarakat dan petugas tentang pengelolaan hutan berkelanjutan.

Jawaban Benar: E. Memberikan pelatihan kepada masyarakat dan petugas tentang pengelolaan hutan berkelanjutan.

Pembahasan:

Pencegahan illegal logging membutuhkan pemahaman dan keterlibatan semua pihak. Pelatihan dan edukasi memastikan bahwa masyarakat dan petugas memahami pentingnya kepatuhan terhadap regulasi, sementara opsi lain justru memperburuk masalah kepatuhan dan etika kerja.

20. Salah satu tantangan terbesar dalam industri kehutanan saat ini adalah perubahan iklim yang mempengaruhi ekosistem hutan. Manakah langkah strategis yang paling efektif bagi Perum Perhutani untuk mengatasi tantangan ini?

A. Meningkatkan deforestasi untuk memperluas lahan produksi.

B. Mengabaikan dampak perubahan iklim dan fokus pada profitabilitas.

C.  Menerapkan sistem silvikultur berkelanjutan dan konservasi hutan.

D. Mengganti seluruh kawasan hutan dengan tanaman industri tanpa kajian lingkungan.

E. Mengurangi program rehabilitasi hutan untuk menekan biaya operasional.

Jawaban Benar: C.  Menerapkan sistem silvikultur berkelanjutan dan konservasi hutan.

Pembahasan:

Perubahan iklim memerlukan strategi adaptasi dan mitigasi yang tepat. Sistem silvikultur berkelanjutan dan konservasi hutan membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan ketahanan industri kehutanan dalam jangka panjang. Opsi lain justru dapat memperburuk dampak lingkungan.

Perum Perhutani berperan penting dalam pengelolaan dan pelestarian hutan di Pulau Jawa serta Madura. Dengan berbagai kebijakan dan program berkelanjutan, perusahaan ini berusaha menyeimbangkan aspek ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.

Dengan memahami tugas dan kebijakan Perhutani, Anda dapat lebih menyadari betapa pentingnya pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Kami berharap artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat serta membantu Anda dalam memahami lebih dalam peran Perum Perhutani di sektor kehutanan Indonesia.

Ingin Lebih Banyak Contoh Soal BUMN Perum Perhutani?

Jangan berhenti di sini! Persiapan yang matang adalah kunci sukses dalam menghadapi tes Perum Perhutani. Kami punya lebih banyak soal dan pembahasan lengkap untuk membantu Anda lolos seleksi

Kunjungi dan daftar di fhci.or.id sekarang dan tingkatkan peluang Anda!

Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Facebook