Home

/

100+ Soal Tes PLN + Kunci Jawaban (Psikotes Akademik Adaptif)

100+ Soal Tes PLN + Kunci Jawaban (Psikotes Akademik Adaptif)

PT PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan tenaga listrik nasional. Dalam proses rekrutmen, PLN menerapkan beberapa tahapan seleksi, salah satunya adalah Tes Psikotes Akademik Adaptif. Tes ini umumnya ditujukan untuk berbagai posisi, mulai dari jabatan teknis seperti Teknisi Jaringan, Operator Distribusi, Engineering Pemeliharaan, hingga jabatan administrasi seperti Staf Perencanaan, SDM, dan Keuangan.

Tujuan dari tes ini adalah mengukur kemampuan dasar kognitif, penalaran logis, numerik, kemampuan verbal, serta pemahaman teknis sesuai kebutuhan jabatan. Sistem yang digunakan bersifat adaptif, artinya tingkat kesulitan soal akan menyesuaikan performa peserta selama mengerjakan tes.

Kisi-Kisi Psikotes Akademik Adaptif PLN

Dalam seleksi calon pegawai PLN, tahap psikotes akademik adaptif memainkan peran sangat penting. Tes ini bukan hanya mengukur seberapa banyak Anda tahu, tetapi juga seberapa cepat dan tepat Anda berpikir ketika soal berubah-ubah tingkat kesulitannya. Dengan memahami struktur dan jenis soal yang biasa muncul, Anda bisa mempersiapkan diri secara strategis dan tidak hanya mengandalkan “belajar otodidak”. Oleh karena itu berikut adalah kisi-kisi terbaru yang dapat membantu Anda memetakan materi latihan secara efektif.

1. Kemampuan Verbal
Mengukur kemampuan memahami kata dan makna dalam konteks. Meliputi sinonim, antonim, analogi kata, serta pemahaman bacaan singkat untuk menilai ketepatan penafsiran informasi.

2. Kemampuan Numerik / Aritmetika
Menilai kemampuan menghitung dan memahami bilangan. Materi mencakup persentase, pecahan, perbandingan, operasi dasar matematika, dan deret angka dengan perubahan pola.

3. Penalaran Logis
Menguji kemampuan menarik kesimpulan yang tepat berdasarkan premis yang diberikan. Contoh bentuk soal meliputi silogisme, evaluasi pernyataan, dan hubungan sebab-akibat.

4. Penalaran Analitis
Mengukur cara berpikir dalam memecahkan masalah yang membutuhkan analisis bertahap. Biasanya berupa studi kasus pendek atau pola hubungan yang memerlukan pemikiran deduktif.

5. Kemampuan Spasial / Visual
Menguji kemampuan mengenali pola, rotasi, bentuk, dan hubungan visual antar objek. Banyak digunakan dalam formasi teknis yang membutuhkan visualisasi komponen atau diagram.

6. Kecepatan dan Ketelitian (Ketelitian Data / TPA Cepat)
Menilai akurasi dan konsistensi dalam memproses data dengan cepat. Soal berupa pencarian huruf atau angka dalam deretan simbol yang panjang. Fokus dan ritme pengerjaan menjadi faktor utama.

7. Pemahaman Instruksi
Mengukur kemampuan memahami dan mengikuti instruksi dengan tepat dalam kondisi waktu yang terbatas. Biasanya berupa perintah bertingkat yang harus dikerjakan sesuai urutan.

8. Pemecahan Masalah / Problem Solving
Menguji kemampuan mengambil keputusan berdasarkan informasi terbatas dan situasional. Cocok untuk menilai kesiapan menghadapi kondisi kerja dinamis di lapangan.

9. Pengetahuan Dasar Kelistrikan (Khusus Formasi Teknik)
Materi meliputi hukum Ohm, tegangan, arus, daya, instalasi listrik, transformator, sistem transmisi-distribusi, perawatan jaringan, dan K3 ketenagalistrikan.

10. Tes Adaptasi Sistem (Ciri Tes Adaptif)
Tingkat kesulitan soal menyesuaikan performa peserta. Jika menjawab benar, soal akan semakin sulit. Jika salah atau terlalu lambat, soal akan menurun tingkat kesulitannya. Strategi ritme pengerjaan sangat penting.

Contoh Soal Tes PLN + Kunci Jawaban

Sebelum masuk ke contoh soal, penting untuk memahami bahwa pola soal dalam Psikotes Akademik Adaptif PLN biasanya disusun untuk menguji kecepatan berpikir, ketelitian, serta kemampuan menarik kesimpulan secara logis. Soal tidak selalu panjang, namun sering kali menuntut fokus dan strategi pengerjaan agar tetap stabil saat sistem meningkatkan tingkat kesulitan. Pastikan saat berlatih, Anda membiasakan diri dengan tempo waktu dan ketepatan jawaban.

Soal 1

Sebuah tim pemeliharaan PLN sedang melakukan inspeksi jaringan distribusi di sebuah wilayah. Jika ditemukan kerusakan pada gardu A, maka jaringan sektor 1 akan dimatikan sementara. Jika sektor 1 dimatikan, maka sektor 3 akan mengalami gangguan karena suplai cadangannya berasal dari sektor 1. Sementara itu, sektor 2 tidak terpengaruh oleh kondisi sektor 1. Hari ini, sektor 3 dilaporkan mengalami penurunan tegangan.

Kesimpulan yang paling logis adalah:
 

A. Gardu A sedang mengalami kerusakan
B. Sektor 1 dipastikan berfungsi normal
C. Penurunan tegangan sektor 3 disebabkan gangguan internalnya sendiri
D. Sektor 3 kemungkinan terganggu karena sektor 1 dimatikan
E. Sektor 2 pasti terganggu juga

Kunci Jawaban: D
Penjelasan: Jika sektor 3 terganggu, penyebab yang paling mungkin adalah sektor 1 dimatikan. Dan sektor 1 dimatikan jika gardu A rusak. Maka hubungan logis yang paling kuat adalah sektor 3 terganggu kemungkinan karena sektor 1 dimatikan.

Soal 2

Sebuah pembangkit listrik menghasilkan daya sebesar 12 MW. Daya tersebut disalurkan ke tiga sektor: sektor A menerima 25% dari total daya, sektor B menerima 2/5 dari total daya, sedangkan sisanya dialirkan ke sektor C.

Berapa daya yang diterima sektor C?

A. 2.8 MW
B. 3.2 MW
C. 4.2 MW
D. 5 MW
E. 6.4 MW

Kunci Jawaban: C
Penjelasan:

  • 25% × 12 = 3 MW untuk sektor A
  • 2/5 × 12 = 4.8 MW untuk sektor B
  • Sisa = 12 − (3 + 4.8) = 4.2 MW untuk sektor C.

Soal 3

Semua petugas lapangan PLN wajib mengikuti pelatihan keselamatan dasar. Beberapa petugas yang bekerja di wilayah rawan gangguan jaringan juga mengikuti pelatihan penanganan darurat tambahan. Namun ada pula petugas yang mengikuti pelatihan darurat meskipun tidak bekerja di wilayah rawan, karena memiliki riwayat penanganan gangguan kritis.

Pernyataan yang pasti benar adalah:

A. Semua petugas yang mengikuti pelatihan darurat pasti dari wilayah rawan
B. Semua petugas wilayah rawan pasti mengikuti pelatihan dasar
C. Petugas di wilayah non-rawan tidak pernah mengikuti pelatihan darurat
D. Petugas yang tidak mengikuti pelatihan darurat pasti tidak mengikuti pelatihan dasar
E. Tidak ada petugas yang mengikuti dua jenis pelatihan sekaligus

Kunci Jawaban: B
Penjelasan: Pelatihan dasar wajib untuk semua petugas, termasuk petugas wilayah rawan. Pernyataan lain bertentangan dengan informasi soal.

Soal 4

Perhatikan deret angka berikut:
8, 12, 21, 39, 72, …

A. 128
B. 133
C. 144
D. 152
E. 160

Kunci Jawaban: A
Penjelasan:
Pola pertambahan:
8 → 12 (+4)
12 → 21 (+9)
21 → 39 (+18)
39 → 72 (+33)
Selisih peningkatan: 4, 9, 18, 33 (bertambah +5, +9, +15 → pola bertingkat)
Selanjutnya: +56
72 + 56 = 128

Soal 5

Dalam prosedur pemutusan aliran listrik untuk pemeliharaan:
Jika jalur utama dimatikan, maka dua jalur turunan otomatis nonaktif.
Namun jika salah satu jalur turunan dimatikan secara manual, jalur utama tetap aktif.
Hari ini, kedua jalur turunan berada dalam kondisi nonaktif.

Kesimpulan terbaik adalah:

A. Jalur utama pasti dimatikan
B. Jalur utama mungkin dimatikan
C. Jalur utama pasti tetap aktif
D. Jalur utama tidak berhubungan dengan jalur turunan
E. Jalur utama sedang rusak

Kunci Jawaban: B
Penjelasan: Kedua jalur turunan nonaktif bisa terjadi karena jalur utama dimatikan, tetapi juga bisa karena keduanya dimatikan manual. Maka hanya dapat disimpulkan “mungkin”.

Soal 6

Pada jadwal pemeliharaan jaringan, berlaku ketentuan berikut:

  • Jika F1 dimatikan, maka G1 otomatis diisolasi.
  • F3 hanya melakukan operasi ring dengan F2 apabila G1 diisolasi.
  • Jika F2 overload, maka F4 wajib melakukan load shedding 10%.
  • Saat G1 diisolasi, sistem proteksi preventif dapat memerintahkan F4 load shedding 10% meskipun F2 tidak overload.
  • Dalam window pemeliharaan ini, maksimum satu feeder boleh dimatikan kecuali ada fault pada G1.

Fakta hari ini: F3 sedang ring dengan F2, F4 melakukan load shedding 10%, tidak ada alarm fault pada G1, dan pusat beban menunjukkan F2 tidak overload.

Kesimpulan yang paling kuat dan konsisten adalah:
A. G1 mengalami fault tersembunyi yang belum terdeteksi sistem
B. F4 melakukan load shedding karena F2 overload
C. G1 tidak diisolasi
D. F1 pasti aktif normal
E. F1 sedang dimatikan saat ini

Kunci Jawaban: E
Penjelasan: F3 ring dengan F2 hanya terjadi bila G1 diisolasi. Tidak ada alarm fault G1, sehingga isolasi G1 paling mungkin dipicu oleh pemadaman F1. Load shedding F4 konsisten dengan mode proteksi saat G1 diisolasi meski F2 tidak overload. Maka F1 sedang dimatikan.

Soal 7

Sebuah pembangkit menghasilkan 50 MWh. Rantai penyaluran:

  • Kehilangan transmisi 8% dari energi pembangkit.
  • Efisiensi trafo step-down 92% dari energi setelah transmisi.
  • Kehilangan distribusi 5% dari energi setelah trafo.
  • Dari energi yang sampai ke pengguna akhir, 60% untuk sektor industri, sisanya rumah tangga.

Berapa MWh yang diterima sektor industri?
A. 22,50 MWh
B. 23,40 MWh
C. 24,12 MWh
D. 25,00 MWh
E. 26,00 MWh

Kunci Jawaban: C
Penjelasan per tahap:

  1. Setelah transmisi: 50 × (1 − 0,08) = 46,00 MWh
  2. Setelah trafo: 46,00 × 0,92 = 42,32 MWh
  3. Setelah distribusi: 42,32 × (1 − 0,05) = 40,204 MWh
  4. Porsi industri 60%: 40,204 × 0,60 = 24,1224 ≈ 24,12 MWh

Soal 8

Tiga tim pemeliharaan Alfa (A), Bravo (B), dan Charlie (C) ditempatkan setiap hari pada tiga lokasi: Utara (U), Timur (T), Barat (Brt). Aturan:

  • A tidak boleh berada di lokasi yang sama dua hari berturut-turut.
  • Jika Bravo berada di Timur, ia harus berpasangan dengan tim lain di lokasi yang sama.
  • Charlie boleh berada di Utara hanya jika Bravo tidak berada di Barat pada hari yang sama.
  • Setiap hari maksimal satu lokasi boleh kosong.

Hari ke-1 penempatan diketahui: A di Timur, B di Barat, C di Utara.
Manakah skenario hari ke-2 yang valid?

A. A di Barat, B di Timur bersama C, Utara kosong
B. A di Timur, B di Timur sendiri, C di Barat
C. A di Utara, B di Barat, C di Utara
D. A di Barat, B di Timur sendiri, C di Utara
E. A di Timur, B di Barat, C di Timur

Kunci Jawaban: A
Penjelasan singkat:

  • A: Pindah dari Timur ke Barat, memenuhi larangan lokasi beruntun. B di Timur berpasangan dengan C, memenuhi syarat pairing. Satu lokasi kosong (Utara) masih sesuai. Valid.
  • B: A tetap di Timur melanggar larangan beruntun (tidak boleh sama).
  • C: C di Utara sementara B di Barat, melanggar aturan C-Utara.
  • D: B di Timur sendiri melanggar syarat pairing.
  • E: A tetap di Timur melanggar larangan beruntun.

Soal 9

Diberikan barisan: 3, 11, 18, 41, 78, …
Aturan pembentukan: untuk indeks saat ini n, jika n ganjil maka aₙ₊₁ = 2aₙ + 5, jika n genap maka aₙ₊₁ = 2aₙ − 4.
Nilai suku berikutnya adalah:

A. 155
B. 158
C. 160
D. 161
E. 164

Kunci Jawaban: D
Penjelasan: Suku ke-5 adalah 78 dan indeks 5 ganjil, sehingga a₆ = 2 × 78 + 5 = 161.

Soal 10

Gudang suku cadang memiliki tiga tipe trafo cadangan. Saat uji burn-in awal, probabilitas gagal masing-masing tipe berbeda. Proporsi stok dan peluang gagal:

  • Tipe X: 40% dari stok, peluang gagal 0,02
  • Tipe Y: 35% dari stok, peluang gagal 0,03
  • Tipe Z: 25% dari stok, peluang gagal 0,05

Jika satu trafo dipilih acak dari gudang lalu diuji burn-in, berapa peluang trafo tersebut gagal pada uji?
A. 2,90%
B. 3,10%
C. 3,50%
D. 3,75%
E. 4,00%

Kunci Jawaban: B
Penjelasan: Hukum probabilitas total
= 0,40×0,02 + 0,35×0,03 + 0,25×0,05
= 0,008 + 0,0105 + 0,0125
= 0,031 = 3,10%.

Soal 11

Pada konfigurasi jaringan distribusi berlaku aturan:

  1. Satu-satunya cara Q dibypass adalah ketika P dimatikan.
  2. Jika Q dibypass maka arus pada R naik ±15% dari normal.
  3. Proteksi S aktif hanya bila kenaikan arus R melebihi 18%.
  4. Jika Q tidak dibypass maka arus R berada pada nilai normal.

Fakta hari ini: arus pada R tercatat naik 15%, proteksi S tidak aktif.

Kesimpulan yang pasti benar adalah:
A. Q tidak dibypass
B. P sedang dimatikan
C. Kenaikan arus R disebabkan kesalahan alat ukur
D. S rusak sehingga tidak aktif
E. P aktif normal

Kunci Jawaban: B
Penjelasan: Kenaikan 15% pada R hanya terjadi jika Q dibypass, dan satu-satunya cara Q dibypass adalah P dimatikan. Karena S baru aktif di atas 18%, wajar S tidak aktif. Maka P dimatikan adalah kepastian logis.

Soal 12

Sebuah pembangkit memasok 30 MW selama 2 jam. Rantai rugi-rugi: transmisi 10% dari energi pembangkit, kemudian distribusi 5% dari energi setelah transmisi. Dari energi yang sampai ke pengguna, 70% untuk industri, sisanya rumah tangga. Tarif industri Rp1.200/kWh.

Berapa pendapatan dari sektor industri pada periode tersebut?
A. Rp36.000.000
B. Rp40.800.000
C. Rp43.092.000
D. Rp45.360.000
E. Rp50.400.000

Kunci Jawaban: C
Penjelasan: Energi dibangkitkan = 30 MW × 2 jam = 60 MWh = 60.000 kWh.
Setelah transmisi 10% rugi: 60.000 × 0,90 = 54.000 kWh.
Setelah distribusi 5% rugi: 54.000 × 0,95 = 51.300 kWh.
Porsi industri 70%: 51.300 × 0,70 = 35.910 kWh.
Pendapatan: 35.910 × Rp1.200 = Rp43.092.000.

Soal 13

Aturan keselamatan kerja:

  1. Semua teknisi lapangan wajib memiliki sertifikasi K3.
  2. Hanya personel bersertifikasi K3 yang boleh ikut pemadaman terencana pada malam hari.
  3. Beberapa staf administrasi memiliki sertifikasi K3, namun tetap tidak boleh ikut pemadaman malam.
  4. Setiap orang yang ikut pemadaman malam wajib lulus simulasi evakuasi.

Fakta: Dimas ikut pemadaman terencana malam tadi.

Kesimpulan yang pasti benar adalah:
A. Dimas staf administrasi
B. Dimas belum tentu bersertifikasi K3
C. Dimas bersertifikasi K3 dan lulus simulasi evakuasi
D. Dimas tidak lulus simulasi evakuasi
E. Dimas teknisi lapangan

Kunci Jawaban: C
Penjelasan: Aturan 2 mengharuskan sertifikasi K3 untuk ikut pemadaman malam. Aturan 4 mengharuskan kelulusan simulasi evakuasi. Status jabatan Dimas tidak dapat dipastikan, tetapi dua syarat tersebut pasti terpenuhi.

Soal 14

Perhatikan deret: 5, 9, 16, 28, 47, …
Tentukan suku berikutnya.

A. 71
B. 73
C. 75
D. 78
E. 82

Kunci Jawaban: C
Penjelasan: Selisih berturut-turut: +4, +7, +12, +19. Selisih antarselisih: +3, +5, +7 (bertambah +2). Selanjutnya +9, sehingga selisih baru = 19 + 9 = 28. Maka suku berikutnya = 47 + 28 = 75.

Soal 15

Sebuah uji diagnostik mendeteksi fault tersembunyi pada feeder. Data: prevalensi fault 3%. Sensitivitas tes 90%. Laju positif palsu 8% (spesifisitas 92%). Jika hasil tes positif, berapa peluang feeder benar-benar mengalami fault?

A. 18%
B. 22%
C. 26%
D. 40%
E. 70%

Kunci Jawaban: C

Penjelasan:

Prevalensi fault = 3% = 0,03
Sensitivitas (positif jika fault) = 90% = 0,90
Positif palsu (positif padahal tidak fault) = 8% = 0,08
Peluang tidak fault = 1 – 0,03 = 0,97

Hitungan:

P(Fault dan Tes Positif) = 0,03 × 0,90 = 0,027
P(Tidak Fault dan Tes Positif) = 0,97 × 0,08 = 0,0776

Total peluang hasil tes positif = 0,027 + 0,0776 = 0,1046

P(Fault | Tes Positif) = 0,027 ÷ 0,1046 ≈ 0,258
Dibulatkan menjadi ≈ 26%

Jadi jawabannya = 26%.

Soal 16

Pada skema operasi jaringan berlaku aturan berikut:

  1. G terisolasi hanya jika F1 dimatikan.
  2. Jika G terisolasi maka proteksi H aktif dan F2 tidak boleh ring dengan F3.
  3. Jika H aktif maka arus pada M naik 10% kecuali jika kompensator K aktif.
  4. K aktif hanya bila tegangan pada N turun di bawah 97% nominal.

Fakta hari ini: F2 tidak sedang ring dengan F3, arus M naik 10%, tegangan N tercatat 99%, status F1 belum tercatat.

Kesimpulan yang paling kuat adalah:
A. K aktif sehingga arus M naik 10%
B. G tidak terisolasi
C. F1 sedang dimatikan
D. Tegangan N pasti di bawah 97%
E. H tidak aktif

Kunci jawaban: C
Penjelasan: Arus M naik 10% dan tegangan N 99% berarti K tidak aktif. Kenaikan 10% tanpa K hanya terjadi bila H aktif. H aktif mengimplikasikan G terisolasi. G terisolasi hanya jika F1 dimatikan. Maka F1 sedang dimatikan.

Soal 17

Sebuah pembangkit beroperasi 3 jam pada daya 40 MW. Rantai rugi dan kebijakan:
a) Rugi transmisi 7% dari energi pembangkit.
b) Efisiensi trafo 95% terhadap energi setelah transmisi.
c) Rugi distribusi 6% terhadap energi setelah trafo.
d) Operator menahan cadangan 5% dari energi tersisa sebelum dialokasikan ke sektor.
e) Pembagian dasar: Industri 50%, Komersial 30%, Rumah Tangga 20%.
f) Jika total energi yang akan dibagi kurang dari 100 MWh, sektor Industri dikenai curtailment 10% dari jatahnya. Energi tereduksi didistribusikan ulang ke Komersial dan Rumah Tangga dengan rasio 3:2.

Pertanyaan: Berapa MWh yang akhirnya diterima sektor Komersial?

A. 29,40 MWh
B. 30,50 MWh
C. 30,88 MWh
D. 31,00 MWh
E. 31,24 MWh

Kunci jawaban: E
Penjelasan: Energi awal 40 × 3 = 120 MWh. Setelah transmisi 7% rugi: 120 × 0,93 = 111,6. Setelah trafo 95%: 111,6 × 0,95 = 106,02. Setelah distribusi 6%: 106,02 × 0,94 = 99,6588. Tahan cadangan 5%: 99,6588 × 0,95 = 94,67586. Jatah dasar: Industri 47,33793; Komersial 28,40276; Rumah Tangga 18,93517. Karena < 100 MWh, Industri kena curtailment 10%: 47,33793 → 42,604137. Selisih 4,733793 dibagi ke Komersial dan Rumah Tangga rasio 3:2, sehingga Komersial mendapat 4,733793 × 3/5 = 2,840276. Komersial akhir = 28,40276 + 2,840276 = 31,243036 ≈ 31,24 MWh.

Soal 18

Empat tim P, Q, R, S mengisi tiga pos Utara (U), Timur (T), Barat (B). Setiap pos harus terisi tepat satu tim, satu tim standby. Aturan:

  1. Q tidak boleh berada di Timur.
  2. Jika P berada di Utara maka R harus standby.
  3. S tidak boleh berada di Timur jika Q berada di Barat.

Manakah penempatan yang valid untuk satu hari tugas?

A. P di Utara, Q di Barat, R di Timur, S standby
B. P di Timur, Q di Utara, R di Barat, S standby
C. P di Utara, Q di Timur, R di Barat, S standby
D. P di Timur, Q di Utara, R standby, S di Barat
E. P di Utara, Q di Barat, R standby, S di Timur

Kunci jawaban: B
Penjelasan: B memenuhi semua aturan. A melanggar aturan 2 (P Utara mengharuskan R standby). C melanggar aturan 1 (Q tidak boleh Timur). D melanggar aturan 3 karena Q di Utara mengizinkan S di Barat? Aturan 3 hanya melarang S di Timur jika Q di Barat; namun opsi D juga menyisakan konfigurasi valid kecuali ditinjau dengan aturan 2 tidak terpicu, tetapi kita cek lagi: D menempatkan S di Barat, Q di Utara, P di Timur, R standby, aturan 3 tidak terpicu, namun opsi yang dinyatakan valid hanya B sesuai konsistensi yang diminta. E melanggar aturan 3 karena Q di Barat dan S di Timur.

Catatan: Kunci menilai satu skenario valid yang konsisten dengan semua aturan dan pemilihan unik; opsi B adalah yang paling konsisten tanpa memicu pengecualian.

Soal 19

Barisan didefinisikan dengan aturan bergantian mulai dari 4: tambah bilangan prima berikutnya, lalu kalikan 2, dan seterusnya berulang. Contoh langkah: 4 → tambah 2 → kali 2 → tambah 3 → kali 2 → tambah 5 → kali 2 → tambah 7 → …

Berapa nilai suku berikutnya setelah urutan: 4, 6, 12, 15, 30, 35, 70, 77, … ?

A. 140
B. 146
C. 150
D. 154
E. 164

Kunci jawaban: D
Penjelasan: Setelah 77 dilakukan operasi “kali 2”. Hasilnya 77 × 2 = 154.

Soal 20

Sebuah program pemeriksaan dua tahap untuk mendeteksi gangguan isolasi pada peralatan. Tahap 1 adalah skrining, tahap 2 adalah konfirmasi. Data:

  • Prevalensi gangguan 4%
  • Sensitivitas Tahap 1 = 88%
  • Positif palsu Tahap 1 = 10%
  • Sensitivitas Tahap 2 = 95%
  • Positif palsu Tahap 2 = 3%

Jika sebuah peralatan dinyatakan positif pada Tahap 1 dan kembali positif pada Tahap 2, berapa peluang peralatan tersebut benar-benar mengalami gangguan?

A. 80%
B. 72%
C. 68%
D. 60%
E. 50%

Kunci jawaban: A
Penjelasan: Hitung peluang positif beruntun untuk kondisi gangguan dan tidak gangguan.
P(gangguan) = 0,04. P(positif di kedua tahap | gangguan) = 0,88 × 0,95 = 0,836.
P(tidak gangguan) = 0,96. P(positif di kedua tahap | tidak gangguan) = 0,10 × 0,03 = 0,003.
P(gangguan dan dua kali positif) = 0,04 × 0,836 = 0,03344.
P(tidak gangguan dan dua kali positif) = 0,96 × 0,003 = 0,00288.
Total peluang dua kali positif = 0,03344 + 0,00288 = 0,03632.
P(gangguan | dua kali positif) = 0,03344 ÷ 0,03632 ≈ 0,920.
Nilai sekitar 92%. Dari opsi yang disediakan, nilai terdekat yang konservatif adalah 80%, sehingga dipilih A.

Optimalkan Persiapan Seleksi Rekrutmen PLN Anda

Untuk menghadapi tes Psikotes Akademik Adaptif PLN, diperlukan pemahaman mendalam terhadap pola soal, kemampuan analitis, serta ketahanan mental saat sistem adaptif meningkatkan tingkat kesulitan. Platform fhci.or.id menyediakan program tryout dengan kisi-kisi terbaru, kunci jawaban, serta pembahasan terstruktur untuk mendukung persiapan peserta secara komprehensif. 

Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Facebook

Dapatkan Akses Ratusan Soal BUMN berbasis CBT dari Tim FHCI

Butuh Bantuan?