Home

/

100+ Soal Tes Rekrutmen Pertamina + Kisi-kisi dan Pembahasan

100+ Soal Tes Rekrutmen PT Pertamina + Kisi-kisi dan Pembahasan

100+ Soal Tes Rekrutmen Pertamina + Kisi-kisi dan Pembahasan

Rekrutmen PT Pertamina selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh para pencari kerja di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Asia Tenggara, Pertamina tidak hanya mencari kandidat dengan kemampuan akademik yang kuat, tetapi juga mereka yang memiliki karakter unggul, integritas tinggi, serta kesiapan menghadapi tantangan industri migas yang dinamis. Proses seleksi di perusahaan ini dikenal ketat dan berlapis, mulai dari seleksi administrasi, tes kemampuan dasar, hingga asesmen kompetensi yang menguji logika, analisis situasi, dan kepribadian calon karyawan. Dengan demikian, persiapan yang matang dan pemahaman mendalam terhadap pola soal menjadi kunci keberhasilan dalam menembus tahap seleksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang Soal Tes Rekrutmen PT Pertamina, dilengkapi dengan kisi-kisi dan pembahasan mendalam untuk membantu Anda memahami tipe soal yang sering muncul. Pembahasan ini tidak hanya menyoroti aspek teknis seperti kemampuan numerik, verbal, dan logika, tetapi juga menyingkap cara berpikir dan strategi menjawab yang efektif sesuai karakter asesmen Pertamina. Dengan memahami pola dan konteks soal secara menyeluruh, Anda dapat meningkatkan peluang untuk lolos seleksi dan menjadi bagian dari perusahaan energi nasional yang berperan strategis dalam pembangunan Indonesia.

Kisi-Kisi Tes Rekrutmen PT Pertamina

Berikut ini merupakan kisi-kisi tes rekrutmen PT Pertamina berserta penjelasan kisi-kisi setiap poin :

1. Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Bagian ini mengukur kemampuan kognitif dan analitis calon karyawan. Materi meliputi logika berpikir, pemecahan masalah, kemampuan numerik, serta pemahaman verbal. Tes ini bertujuan untuk menilai daya tangkap dan kecepatan berpikir dalam menganalisis informasi kompleks yang sering muncul dalam pekerjaan teknis maupun manajerial di lingkungan Pertamina.

2. Tes Penalaran Numerik (Numerical Reasoning)

Menilai kemampuan peserta dalam mengolah data angka, grafik, dan tabel untuk mengambil keputusan. Materi mencakup aritmetika, proporsi, rasio, persentase, analisis tren, serta interpretasi data bisnis. Kemampuan ini penting untuk pekerjaan yang berkaitan dengan perhitungan produksi, efisiensi energi, hingga laporan keuangan.

3. Tes Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)

Menguji kemampuan memahami teks, menarik kesimpulan logis, serta menilai argumen. Peserta perlu membaca cepat dan akurat, memahami makna tersirat, serta mengidentifikasi informasi penting. Tes ini penting karena karyawan Pertamina diharapkan mampu memahami dokumen teknis, laporan proyek, dan kebijakan internal dengan tepat.

4. Tes Logika dan Penalaran (Logical Reasoning)

Menilai kemampuan berpikir sistematis, mengenali pola, dan membuat inferensi logis. Soal dapat berupa deret angka, pola bentuk, hingga pernyataan logika deduktif. Tujuannya untuk melihat kemampuan analitis dan pengambilan keputusan di bawah tekanan, terutama dalam konteks operasional dan manajemen risiko.

5. Bahasa Inggris (English Proficiency Test)

Menilai kemampuan membaca, memahami, dan menulis dalam bahasa Inggris, baik untuk komunikasi bisnis maupun teknis. Materi meliputi grammar, vocabulary, reading comprehension, dan structure. Kemampuan bahasa Inggris menjadi penting mengingat Pertamina beroperasi secara global dan menjalin kerja sama dengan mitra internasional.

6. Tes Kepribadian (Personality Test)

Mengukur karakter, motivasi, dan nilai-nilai pribadi yang selaras dengan budaya kerja Pertamina seperti AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Tes ini memastikan calon karyawan memiliki integritas, kerja tim, dan etos kerja tinggi yang sesuai dengan visi BUMN.

7. Tes Situational Judgment (SJT)

Menguji kemampuan peserta dalam mengambil keputusan etis dan profesional berdasarkan situasi kerja nyata. Setiap skenario dirancang untuk melihat kemampuan beradaptasi, memimpin, serta berkomunikasi di tengah konflik atau tekanan kerja.

8. Tes Potensi Kepemimpinan dan Manajerial

Menilai potensi peserta dalam memimpin tim, berpikir strategis, serta mengelola sumber daya dengan efisien. Tes ini biasanya muncul untuk level officer atau calon supervisor yang akan menduduki jabatan struktural di unit bisnis Pertamina.

9. Tes Psikologi dan Kecerdasan Emosional (EQ Test)

Menguji kemampuan mengendalikan emosi, empati, serta ketahanan mental dalam menghadapi tantangan pekerjaan. Pertamina menekankan pentingnya emotional stability dan resilience untuk menjaga keselamatan dan produktivitas kerja di sektor energi yang berisiko tinggi.

10. Wawancara Akhir (Interview Session)

Menilai kesesuaian kepribadian, pengalaman, serta motivasi dengan nilai dan visi perusahaan. Pertanyaan biasanya menggali pemahaman tentang industri migas, kontribusi calon karyawan terhadap inovasi energi berkelanjutan, serta komitmen terhadap etika dan keselamatan kerja.

Contoh Soal Tes Rekrutmen PT Pertamina dan Pembahasan

Berikut contoh soal HOTS untuk Soal Tes Rekrutmen PT Pertamina, kontekstual ke industri energi, berbentuk pilihan ganda A–E, disertai jawaban benar dan pembahasan mendalam. Soal-menjawab menuntut penalaran kritis, analisis data, etika, dan kepemimpinan — sesuai kisi-kisi :

Soal 1

Produksi lapangan minyak X pada kuartal I tahun berjalan tercatat 12.500 barel/hari. Karena program efisiensi, pada kuartal II produksi turun menjadi 10.750 barel/hari sementara biaya operasi total turun dari Rp 180 miliar/kuartal menjadi Rp 162 miliar/kuartal. Manajemen ingin mengetahui apakah efisiensi yang dilakukan memberi pengaruh relatif positif terhadap biaya per barel. Hitung persentase perubahan produksi, persentase perubahan biaya operasi, dan pilih pernyataan yang paling tepat mengenai biaya operasi per barel (rounded dua angka desimal):

A. Produksi turun 14,00%, biaya operasi turun 10,00%, sehingga biaya per barel meningkat.
B. Produksi turun 14,00%, biaya operasi turun 10,00%, sehingga biaya per barel menurun.
C. Produksi turun 14,00%, biaya operasi turun 10,00%, sehingga biaya per barel tetap sama (tidak berubah signifikan).
D. Produksi turun 13,00%, biaya operasi turun 10,00%, sehingga biaya per barel meningkat.
E. Produksi turun 14,00%, biaya operasi turun 9,00%, sehingga biaya per barel meningkat.

Jawaban benar: A

Pembahasan (langkah-langkah):

  1. Perubahan produksi: dari 12.500 → 10.750 ⇒ selisih = 12.500 − 10.750 = 1.750.
    Persentase penurunan = (1.750 / 12.500) × 100 = 0,14 × 100 = 14,00%.
  2. Perubahan biaya operasi: dari Rp 180.000.000.000 → Rp 162.000.000.000 ⇒ selisih = 18.000.000.000.
    Persentase penurunan = (18.000.000.000 / 180.000.000.000) × 100 = 0,10 × 100 = 10,00%.
  3. Hitung biaya per barel (kuartal I):
    Total barel kuartal ≈ 12.500 barel/hari × 90 hari = 1.125.000 barel.
    Biaya per barel I = 180.000.000.000 / 1.125.000 = Rp 160.000 per barel.
    (Perhitungan: 180.000.000.000 ÷ 1.125.000 = 160.000).
  4. Kuartal II total barel ≈ 10.750 × 90 = 967.500 barel.
    Biaya per barel II = 162.000.000.000 / 967.500 ≈ Rp 167.488,03 per barel.
    (Perhitungan: 162.000.000.000 ÷ 967.500 ≈ 167.488,029; dibulatkan dua desimal Rp 167.488,03).
  5. Perbandingan: biaya per barel naik dari Rp 160.000 → Rp 167.488,03 (kenaikan ≈ Rp 7.488,03 ≈ 4,68%).

Karena produksi turun lebih besar (14%) daripada penurunan biaya (10%), biaya per barel meningkat. Opsi yang menyatakan angka persentase yang benar dan konsekuensi (A) adalah tepat.

Soal 2

Bacalah kutipan ringkas berikut, lalu jawab pertanyaan.

“Transisi energi yang berkeadilan menuntut kombinasi kebijakan yang mendorong investasi rendah-karbon sekaligus melindungi tenaga kerja terdampak. Tanpa program retraining dan kebijakan redistributif, percepatan dekarbonisasi berisiko memperlebar ketimpangan regional dan meningkatkan resistensi politik di daerah yang bergantung pada industri fosil.”

Berdasarkan paragraf di atas, pernyataan manakah yang paling akurat?

A. Transisi energi hanya fokus pada investasi teknologi rendah-karbon; persoalan tenaga kerja dapat diabaikan.
B. Program retraining dan kebijakan redistributif adalah pelengkap opsional yang tidak kritikal untuk keberhasilan transisi.
C. Tanpa kebijakan pendukung bagi tenaga kerja, dekarbonisasi berpotensi menimbulkan resistensi politik dan ketimpangan—jadi kebijakan sosial harus disandingkan dengan investasi teknologi.
D. Dekarbonisasi otomatis menurunkan ketimpangan regional karena investasi baru akan merata.
E. Kebijakan redistributif cukup sebagai satu-satunya langkah untuk memastikan keberhasilan transisi energi.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Paragraf menegaskan dua point: (1) perlu kombinasi kebijakan—investasi rendah-karbon dan perlindungan tenaga kerja; (2) tanpa program retraining dan kebijakan redistributif, risiko meluasnya ketimpangan dan resistensi politik meningkat. Opsi C merangkum kedua gagasan tersebut. Opsi A, B, D, dan E menafsirkan pernyataan secara parsial atau keliru—mis. A dan B mengecilkan peran sosial, D mengasumsikan distribusi otomatis investasi (tidak disebut), E menyatakan redistributif tunggal sebagai solusi cukup (kontradiksi teks).

Soal 3

Terdapat empat pernyataan berikut tentang SOP keselamatan di fasilitas kilang:

  1. Jika inspeksi harian dilaksanakan (I), maka potensi kecelakaan menurun (P).
  2. Jika potensi kecelakaan menurun (P), maka klaim asuransi akan turun (C).
  3. Klaim asuransi tidak turun (¬C).
  4. Dari 1–3, manakah kesimpulan logis yang paling valid?

A. Inspeksi harian pasti tidak dilaksanakan (¬I).
B. Potensi kecelakaan pasti tidak menurun (¬P).
C. Klaim asuransi tidak turun berarti inspeksi harian tidak pernah dilakukan.
D. Berdasarkan 1–3, minimal salah satu dari I atau P adalah benar.
E. Dari 1–3 bisa disimpulkan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi klaim asuransi sehingga P mungkin benar tapi C tetap tidak turun.

Jawaban benar: E

Pembahasan (analisis logis):
Tulis implikasi: 1) I → P. 2) P → C. Dari 1 dan 2, secara transitif I → C. Namun fakta 3 menyatakan ¬C (klaim tidak turun). Kita punya I → C dan ¬C. Apa yang dapat disimpulkan? Dengan modus tollens: jika P → C dan ¬C, maka ¬P bukan kesimpulan langsung kecuali P → C bersifat satu-satunya jalur. Kita hanya tahu bahwa P → C; ¬C berarti P tidak benar jika implikasi P → C dianggap berlaku: modus tollens pada premis (2) mengatakan dari P → C dan ¬C, kita dapat menyimpulkan ¬P. Namun kita belum memiliki bukti P. Kita juga punya I → P; jika kita menyimpulkan ¬P maka kita dapat mengatakan ¬I (modus tollens pada (1)). Tapi berhati-hati: kapan modus tollens digunakan? Dengan premis 2 (P → C) dan fakta ¬C, modus tollens meminta inferensi ¬P benar. Namun ini berlaku hanya jika premis 2 benar dan berlaku universal (diberikan). Jadi sebenarnya jika P → C dan ¬C, maka ¬P harus benar. Dari ¬P dan I → P, modus tollens juga menyimpulkan ¬I. Itu akan mengarah ke A atau B. Namun alasan praktis: di dunia nyata klaim asuransi dipengaruhi banyak faktor — implikasi P → C bukanlah kesimpulan logis yang eksklusif (mis. asuransi punya klausa lain). Karena soal menuntut penalaran ketat, kita harus memeriksa sifat kata-kata: pernyataan 2 mengatakan “jika potensi kecelakaan menurun (P), maka klaim asuransi akan turun (C)”. Ini bentuk implikasi. Kombinasi P → C & ¬C → ¬P (modus tollens) secara logika formal sah. Namun opsi A menyatakan “Inspeksi harian pasti tidak dilaksanakan (¬I)” — ini hanya dapat disimpulkan jika kita menerima premis 1 dan 2 sepenuhnya deterministik. Opsi B (“¬P pasti”) juga bisa disimpulkan secara formal dari (2) & (3). Tetapi opsi E menyatakan kemungkinan adanya faktor lain sehingga P mungkin benar tapi C tetap tidak turun — ini menampik premis deterministik dan menawarkan penjelasan yang realistis. Karena soal meminta kesimpulan paling valid, pilihan E lebih hati-hati dan realistis: dalam konteks operasional kilang, klaim asuransi dipengaruhi oleh banyak variabel (penilaian penjamin, perbaikan klaim sebelumnya, limit polis), sehingga ¬C tidak langsung memaksa ¬P atau ¬I tanpa asumsi kuat. Jadi E adalah jawaban yang paling tepat untuk konteks uji penalaran berlapis dan HOTS—menuntut pengakuan terhadap ketidaklengkapan informasi.

Soal 4

Saat proses lelang pengadaan suku cadang katup kilang, seorang pemasok lama yang berhubungan baik dengan tim pengadaan mengirimkan sampel bermerek dan mengusulkan diskusi “privat” mengenai penawaran harga. Tim Anda curiga bahwa diskusi privat dapat menciptakan konflik kepentingan. Anda harus memutuskan tindakan yang paling tepat untuk menjaga integritas proses tanpa menghambat kelangsungan pasokan kritikal. Pilih tindakan TEPAT secara profesional:

A. Terima diskusi privat untuk mendapatkan keuntungan negosiasi, lalu catat hasilnya secara internal tanpa melibatkan pihak lain.
B. Tolak diskusi privat dan laporkan pemasok tersebut ke unit pengendalian internal karena indikasi upaya mempengaruhi panitia.
C. Undang pemasok bersama seluruh tim pengadaan ke rapat resmi (notulen & saksi), minta semua komunikasi tercatat, dan beri kesempatan yang setara kepada pemasok lain untuk presentasi sampel di forum yang sama.
D. Abaikan tawaran pemasok dan lanjutkan proses dengan daftar pemasok yang sudah ada tanpa pemberitahuan untuk menghindari gangguan.
E. Terima diskusi privat tetapi minta pemasok menandatangani pernyataan bahwa diskusi itu tidak mempengaruhi keputusan tender.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Prinsip integritas pengadaan publik menuntut transparansi, kesempatan yang setara, dan pencatatan resmi. Opsi C memenuhi semua: mengalihkan interaksi ke ruang publik/terdokumentasi (rapat resmi), mencegah persepsi konflik kepentingan, dan menjaga kompetisi sehat antara pemasok. Opsi A dan E tetap membuka celah etis (diskusi privat menciptakan ketidaksetaraan meski ada pernyataan tertulis). Opsi B mungkin terlalu cepat—laporan formal diperlukan bila ada bukti pelanggaran; langkah awal yang proporsional adalah memindahkan komunikasi ke forum resmi. Opsi D mengabaikan pemasok tanpa transparansi yang bisa menimbulkan masalah hukum/protestasi.

Soal 5

Anda adalah supervisor shift di terminal distribusi bahan bakar. Tiba-tiba selama pergantian shift terjadi insiden minor yang menunda operasi dan membuat tim malam frustasi. Dua pegawai kunci menjadi saling menyalahkan di depan rekan kerja; situasi mulai memanas dan morale turun. Sebagai pemimpin, tindakan paling efektif untuk memulihkan kinerja tim dalam 48 jam adalah:

A. Memberi teguran keras kepada kedua pegawai di depan tim agar menunjukkan konsekuensi dan menutup konflik cepat.
B. Menunda penilaian sampai investigasi lengkap selesai dalam seminggu; sementara itu tidak ada tindakan untuk menghindari keputusan tergesa-gesa.
C. Memanggil kedua pegawai secara terpisah untuk mendengarkan perspektif mereka, fasilitasi mediasi bersama (tertulis kesimpulan), lalu umumkan rencana perbaikan tugas harian dan dukungan yang diperlukan untuk mencegah pengulangan.
D. Mengalihkan pegawai yang bertikai ke unit lain sementara untuk meminimalkan ketegangan di tim.
E. Memberi insentif finansial singkat (bonus shift) untuk seluruh tim agar moral cepat pulih tanpa membahas konflik substantif.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Pemulihan tim memerlukan kombinasi kecerdasan emosional, kepemimpinan restoratif, dan tindakan manajerial yang jelas. Opsi C menempatkan empati (mendengarkan terpisah), mediasi (mempertemukan dengan fasilitasi), dokumentasi (kesimpulan tertulis), dan langkah perbaikan operasional — semua dalam kerangka waktu cepat (48 jam) sehingga moral dan produktivitas dapat dipulihkan. Opsi A bersifat memalukan dan dapat menurunkan moral jangka panjang; B menunda perbaikan dan memberi ruang ketegangan; D solusi ad hoc yang menghindari akar masalah; E bersifat kosmetik, tidak menyelesaikan masalah perilaku. Pendekatan C juga meningkatkan kapabilitas kepemimpinan karena mengedepankan pembelajaran dan pencegahan.

Soal 6

Pertamina sedang mempertimbangkan dua proyek energi baru terbarukan (EBT):

  • Proyek A (Geotermal): investasi awal Rp 1,8 triliun, proyeksi pengembalian 12% per tahun selama 10 tahun.
  • Proyek B (Solar Farm): investasi awal Rp 1,2 triliun, pengembalian 9% per tahun selama 15 tahun.
    Tingkat inflasi tahunan diprediksi stabil di 3%, dan manajemen ingin memprioritaskan proyek dengan nilai sekarang bersih (NPV) tertinggi pada tingkat diskonto 8%.

Pernyataan manakah yang paling tepat?

A. Proyek A lebih unggul karena return tahunan lebih tinggi dari 12%.
B. Proyek B lebih unggul karena durasi lebih panjang menghasilkan total pengembalian yang lebih besar walau return tahunan lebih rendah.
C. Proyek A lebih efisien karena menghasilkan NPV lebih besar dalam waktu lebih singkat.
D. Proyek B justru lebih berisiko karena periode lebih panjang membuat pengembalian menurun dalam nilai sekarang.
E. Proyek A dan B memiliki nilai NPV setara karena total pengembalian nominal hampir sama.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Dengan tingkat diskonto 8%, proyek dengan return 12%/tahun menghasilkan spread positif 4%, sedangkan proyek 9% hanya memberi 1% di atas diskonto. Walau durasi B lebih panjang, pengembalian per tahunnya tergerus lebih besar oleh faktor diskonto (nilai uang menurun seiring waktu). Secara prinsip ekonomi teknik, proyek dengan spread lebih tinggi menghasilkan NPV lebih besar jika horizon waktu tidak terlalu panjang. Jadi Proyek A lebih efisien dan layak didahulukan.

Soal 7

Salah satu strategi besar Pertamina adalah mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 Indonesia. Dalam konteks itu, peran Pertamina tidak hanya sebagai penyedia energi fosil, tetapi juga sebagai energy transition leader.
Manakah pernyataan yang paling sesuai dengan arah strategi tersebut?

A. Fokus utama adalah menurunkan produksi migas agar segera beralih penuh ke energi terbarukan dalam waktu dekat.
B. Strategi dilakukan melalui diversifikasi energi, efisiensi operasional, dan peningkatan bauran energi rendah karbon tanpa mengorbankan ketahanan energi nasional.
C. Pertamina akan menghentikan seluruh investasi pada sektor minyak dan gas agar selaras dengan target NZE.
D. Transisi energi berarti meniadakan peran energi fosil sama sekali pada dekade berikutnya.
E. Upaya mencapai NZE sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan perusahaan BUMN energi.

Jawaban benar: B

Pembahasan:
NZE 2060 menuntut transisi bertahap dan seimbang, bukan penghentian total migas secara mendadak. Pertamina memiliki mandat ganda: menjaga ketahanan energi nasional sambil memperluas investasi di biofuel, hydrogen, geothermal, dan carbon capture. Opsi B mencerminkan pendekatan realistis dan strategis. Opsi A dan C terlalu ekstrem; D salah secara kebijakan; E salah secara tanggung jawab korporasi negara.

Soal 8

Sebuah kilang memiliki tiga unit: Distilasi (D), Cracking (C), dan Blending (B).
Jika Distilasi berhenti, maka Cracking akan otomatis berhenti.
Jika Cracking berhenti, maka Blending tidak dapat beroperasi.
Saat audit, ditemukan bahwa Blending tetap berjalan normal.

Kesimpulan logis yang dapat ditarik adalah:

A. Distilasi berhenti, tetapi Cracking tidak.
B. Distilasi dan Cracking keduanya tetap beroperasi.
C. Cracking berhenti sebagian, tapi tidak mempengaruhi Blending.
D. Blending tidak bergantung pada Cracking sama sekali.
E. Distilasi tidak berhenti, namun Cracking tetap berhenti.

Jawaban benar: B

Pembahasan:
Premis:
1️⃣ D → C (jika D berhenti, maka C berhenti).
2️⃣ C → B (jika C berhenti, maka B berhenti).
Diketahui B berjalan normal → berarti ¬B salah → dari (2) maka ¬C salah → C berjalan → dari (1), jika C berjalan maka ¬(D berhenti) → D berjalan.
Jadi D dan C tetap beroperasi.

Soal 9

Seorang analis menemukan bahwa rekan satu timnya secara tidak sengaja menggunakan data pelanggan tanpa izin resmi untuk laporan proyek internal. Data tersebut tidak dipublikasikan, tetapi tetap merupakan pelanggaran kebijakan perlindungan data.
Langkah terbaik yang harus dilakukan analis adalah:

A. Menyampaikan temuan tersebut langsung kepada pimpinan proyek agar segera diperbaiki dan dilaporkan ke bagian kepatuhan internal.
B. Mengabaikan temuan tersebut karena tidak ada dampak eksternal atau kebocoran data publik.
C. Menegur rekan secara pribadi dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang tanpa melibatkan pihak lain.
D. Mengunggah laporan ke media sosial internal agar menjadi pelajaran bagi tim lain.
E. Menghapus data dan diam-diam mengganti file agar tidak ada catatan pelanggaran.

Jawaban benar: A

Pembahasan:
Kepatuhan data adalah aspek integritas utama di BUMN energi yang bertransformasi digital. Langkah yang benar adalah melapor secara formal melalui jalur internal (pimpinan proyek dan unit kepatuhan) agar koreksi dilakukan secara sistemik dan terdokumentasi. Opsi C tampak sopan tapi tidak memenuhi kewajiban pelaporan. Opsi B, D, dan E menyalahi etika perusahaan.

Soal 10

Sebagai calon manajer di Pertamina, Anda diminta menyusun rencana jangka menengah untuk meningkatkan ketahanan energi di daerah terpencil. Dari opsi berikut, strategi yang paling menunjukkan kepemimpinan visioner dan kolaboratif adalah:

A. Mengirim lebih banyak BBM bersubsidi untuk memastikan harga tetap stabil di daerah tersebut.
B. Membangun mini-refinery dengan biaya besar tanpa studi kelayakan agar distribusi lebih cepat.
C. Mengembangkan kemitraan dengan pemerintah daerah dan startup energi untuk membangun jaringan hybrid (BBM + solar panel) berbasis komunitas.
D. Memusatkan seluruh operasi di satu depot besar agar distribusi bisa dikontrol dari pusat.
E. Mengandalkan pihak swasta penuh agar tanggung jawab Pertamina berkurang.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Kepemimpinan visioner dalam konteks Pertamina berarti berpikir kolaboratif, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan lokal. Opsi C memadukan inovasi (hybrid energy), kolaborasi lintas sektor, dan fokus masyarakat — sejalan dengan prinsip BTPN (Build The Pertamina Nation). Opsi A dan B bersifat jangka pendek dan tidak efisien, D terlalu sentralistik, E bertentangan dengan tanggung jawab BUMN.

Soal 11

Read the passage below:

As part of its energy transition strategy, Pertamina is expanding its investment in biofuels and green hydrogen projects. The company believes that renewable energy should complement, not replace, fossil fuel operations in the short term. This balanced approach ensures energy security while reducing carbon emissions.

Based on the passage, which of the following statements best represents Pertamina’s strategy?

A. Pertamina plans to completely stop fossil fuel operations in the near future.
B. The company prioritizes green hydrogen as its only renewable project.
C. Pertamina aims for a gradual transition by combining renewable and fossil energy.
D. Energy transition means shutting down all conventional refineries immediately.
E. Pertamina invests in renewable energy solely for public relations purposes.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Kunci kata dalam teks adalah “renewable energy should complement, not replace, fossil fuel operations in the short term.” Artinya, Pertamina mengambil pendekatan transisi bertahap dan seimbang, bukan perubahan ekstrem.
Opsi C menggambarkan hal itu dengan tepat.

Soal 12

Anda adalah supervisor baru di unit distribusi bahan bakar. Dua anggota tim Anda berselisih mengenai metode pencatatan stok: satu menggunakan sistem manual, yang lain menggunakan aplikasi digital baru. Konflik mulai memengaruhi produktivitas tim. Langkah terbaik Anda adalah…

A. Membiarkan keduanya menyelesaikan konflik sendiri agar tidak memperkeruh suasana.
B. Menegur keras salah satu pihak yang dianggap lebih banyak membuat kesalahan.
C. Mengadakan diskusi terbuka dan menengahi dengan mendengar alasan kedua pihak, lalu menetapkan standar kerja yang jelas dan disepakati bersama.
D. Memutuskan segera menggunakan sistem digital karena lebih modern tanpa mendengar pendapat.
E. Meminta HR untuk menangani karena bukan tanggung jawab Anda secara langsung.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
SJT menilai kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan etis. Langkah terbaik adalah menjadi mediator yang mendengarkan kedua sisi, lalu membuat keputusan berbasis kesepakatan dan data.
Opsi C menunjukkan empati, kolaborasi, dan kepemimpinan adaptif sesuai nilai Harmonis dan Kolaboratif dari AKHLAK.

Soal 13

Dalam proyek audit internal, Anda diberi akses pada dokumen rahasia yang hanya boleh dibaca oleh tim tertentu. Namun, seorang rekan senior yang tidak termasuk tim tersebut meminta Anda mengirimkan salinannya untuk “sekadar bahan referensi pribadi”. Apa tindakan Anda?

A. Mengirimkan dokumen tersebut karena permintaannya berasal dari atasan langsung.
B. Menolak dengan sopan dan menjelaskan bahwa akses dibatasi untuk menjaga kerahasiaan perusahaan.
C. Mengirimkan sebagian dokumen agar tidak terkesan menolak mentah-mentah.
D. Melaporkan rekan tersebut ke bagian hukum agar diberikan sanksi.
E. Mengabaikan permintaan itu tanpa memberi penjelasan apa pun.

Jawaban benar: B

Pembahasan:
Nilai Amanah dalam AKHLAK menuntut kejujuran, tanggung jawab, dan menjaga kepercayaan. Membocorkan dokumen rahasia, meskipun kepada senior, melanggar integritas profesional. Menolak dengan komunikasi sopan dan alasan etis menunjukkan loyalitas yang benar terhadap kebijakan perusahaan, bukan terhadap individu.

Soal 14

Dalam rapat penting, ide Anda dikritik keras oleh manajer senior di depan banyak orang. Kritik tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Apa reaksi paling tepat yang menunjukkan kecerdasan emosional tinggi?

A. Menegur balik manajer tersebut secara langsung agar tidak terlihat lemah di depan rekan-rekan.
B. Diam saja sepanjang rapat dan menyimpan rasa kesal untuk dibicarakan nanti secara pribadi.
C. Menanggapi dengan tenang, mengucapkan terima kasih atas masukannya, dan menawarkan data tambahan setelah rapat untuk meluruskan fakta.
D. Membela diri panjang lebar di tengah rapat agar semua orang tahu siapa yang benar.
E. Keluar dari rapat untuk menenangkan diri sebelum situasi semakin panas.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
EQ tinggi berarti mampu mengelola emosi, menjaga hubungan profesional, dan merespons kritik dengan objektif.
Opsi C menunjukkan pengendalian diri, empati, dan kemampuan komunikasi asertif. Reaksi ini tidak hanya menjaga citra pribadi, tapi juga meningkatkan kepercayaan profesional.

Soal 15

Pertamina sedang mengimplementasikan sistem digitalisasi operasional di berbagai unit kerja. Sebagai calon manajer, Anda menemukan beberapa karyawan senior kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru dan produktivitas menurun. Apa langkah strategis Anda?

A. Menekan karyawan untuk segera menguasai sistem baru dengan ancaman evaluasi kinerja.
B. Menunjuk karyawan muda untuk menggantikan posisi karyawan senior yang lambat belajar.
C. Membuat program pendampingan (mentoring) dan pelatihan bertahap dengan melibatkan tim IT agar transisi berjalan lancar dan inklusif.
D. Menunda penerapan sistem baru sampai semua karyawan siap sepenuhnya.
E. Meminta bagian HR untuk menangani tanpa campur tangan Anda.

Jawaban benar: C

Pembahasan:
Kepemimpinan efektif menuntut kemampuan mengelola perubahan dan memberdayakan tim secara inklusif.
Opsi C menunjukkan strategi jangka panjang yang menggabungkan pelatihan, dukungan teknis, dan penghargaan terhadap pengalaman karyawan senior — selaras dengan nilai Adaptif dan Kolaboratif.

Soal 16

Sebuah unit produksi kilang minyak Pertamina mencatat data efisiensi mesin selama 6 bulan berturut-turut sebagai berikut (dalam persen):
Januari: 82%, Februari: 85%, Maret: 88%, April: 92%, Mei: 89%, Juni: 94%.

Manajer produksi ingin mengetahui tingkat peningkatan efisiensi rata-rata per bulan selama periode tersebut. Berapa rata-rata peningkatan per bulan?

A. 1,8%
B. 2,2%
C. 2,4%
D. 2,6%
E. 3,0%

Jawaban: C. 2,4%

Pembahasan:
Kenaikan total = 94% – 82% = 12%.
Periode = 5 selang (Januari ke Juni).
Rata-rata kenaikan = 12 ÷ 5 = 2,4% per bulan.

Soal 17

Bacalah pernyataan berikut:

“Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, Pertamina berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030 dengan meningkatkan investasi energi baru terbarukan.”

Dari pernyataan di atas, kesimpulan logis yang paling tepat adalah:

A. Pertamina akan menghentikan seluruh aktivitas eksplorasi minyak sebelum tahun 2030.
B. Penurunan emisi karbon hanya dapat dicapai melalui pengurangan produksi migas.
C. Pertamina sedang bertransformasi menuju perusahaan energi yang lebih berkelanjutan.
D. Pertamina akan mengalihkan seluruh investasinya ke sektor energi baru terbarukan.
E. Target pengurangan emisi ditetapkan tanpa dasar kebijakan nasional.

Jawaban: C.

Pembahasan:
Pernyataan menekankan komitmen terhadap keberlanjutan dan energi terbarukan, bukan penghentian migas atau pengalihan total investasi.
Kesimpulan logis: transformasi menuju energi berkelanjutan.

Soal 18

Jika semua insinyur Pertamina adalah pegawai yang memahami standar keselamatan kerja, dan beberapa pegawai yang memahami standar keselamatan kerja bekerja di unit hulu, maka pernyataan yang paling logis adalah:

A. Semua insinyur Pertamina bekerja di unit hulu.
B. Beberapa pegawai di unit hulu adalah insinyur Pertamina.
C. Tidak ada insinyur yang bekerja di unit hulu.
D. Semua pegawai di unit hulu adalah insinyur.
E. Tidak ada hubungan antara insinyur dan unit hulu.

Jawaban: B.

Pembahasan:
Premis menunjukkan hubungan parsial (beberapa), bukan keseluruhan.
Dari logika silogisme: karena semua insinyur memahami keselamatan kerja dan beberapa yang memahami keselamatan kerja ada di unit hulu, maka mungkin sebagian insinyur bekerja di unit hulu.

Soal 19

Anda adalah supervisor lapangan di proyek pembangunan tangki BBM. Salah satu teknisi menolak mengenakan alat pelindung diri (APD) karena merasa sudah berpengalaman dan pekerjaannya cepat selesai. Apa tindakan terbaik yang harus Anda ambil?

A. Mengabaikan karena pekerja sudah ahli dan berpengalaman.
B. Memberikan peringatan lisan dan meminta melanjutkan pekerjaan.
C. Menghentikan pekerjaan sementara dan menjelaskan risiko keselamatan.
D. Melaporkan langsung ke manajer proyek tanpa menegur teknisi.
E. Menyuruh rekan kerja lain menggantikan teknisi tersebut.

Jawaban: C.

Pembahasan:
Dalam budaya AKHLAK Pertamina (Amanah, Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), keselamatan (Safety) adalah prioritas tertinggi.
Supervisor harus menghentikan pekerjaan untuk menjamin keselamatan dan memberikan edukasi langsung.

Soal 20

Dalam kondisi proyek mengalami keterlambatan 10 hari karena faktor cuaca ekstrem, tim Anda mengalami penurunan motivasi. Sebagai calon manajer proyek, tindakan Anda yang paling efektif adalah:

A. Menegur tim karena tidak bisa mengejar target waktu.
B. Membuat laporan pembenaran kepada manajemen pusat.
C. Mengkaji ulang rencana kerja dan melibatkan tim dalam mencari solusi alternatif.
D. Meminta lembur tanpa memberi penjelasan kepada tim.
E. Menunggu kondisi membaik dan tetap pada rencana awal.

Jawaban: C.

Pembahasan:
Kepemimpinan efektif menekankan kolaborasi, adaptivitas, dan komunikasi terbuka.
Dengan melibatkan tim, pemimpin mendorong tanggung jawab bersama serta inovasi dalam mencari solusi.
Inilah prinsip “Kolaboratif dan Adaptif” dalam nilai AKHLAK Pertamina.

Sudah Siap Bersaing di Rekrutmen PT Pertamina?

Jangan hanya membaca kisi-kisi—latih kemampuanmu dengan soal-soal eksklusif yang dirancang sesuai format asli tes Pertamina!
Dapatkan Paket Soal Lengkap + Pembahasan Detail + Prediksi Terbaru 2025 hanya di FHCI.or.id
Setiap soal dibuat berdasarkan standar rekrutmen BUMN dan disusun oleh tim profesional yang memahami pola asesmen Pertamina.

💡 Tingkatkan peluangmu lolos seleksi hingga 3x lebih besar dengan berlatih dari sekarang!
Klik link di bawah ini dan mulai uji kemampuanmu hari ini —
👉 [Beli Paket Soal Rekrutmen PT Pertamina di fhci.or.id]

Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Facebook

Dapatkan Akses Ratusan Soal BUMN berbasis CBT dari Tim FHCI

Butuh Bantuan?