Dalam proses rekrutmen di PT Telkom Indonesia, calon karyawan tidak hanya diuji dari sisi akademik, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, karakter, serta kecocokan terhadap budaya kerja perusahaan digital terbesar di Indonesia. Sebagai BUMN yang bertransformasi menjadi digital telco company, Telkom mencari individu yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi perubahan cepat di era teknologi dan data. Karena itu, tes rekrutmen Telkom dirancang untuk menilai potensi intelektual, kepribadian, dan kesiapan adaptasi terhadap tantangan industri digital masa depan.
Lebih dari sekadar tes pengetahuan umum, seleksi Telkom mengukur kemampuan analitis, komunikasi, serta integritas calon karyawan melalui berbagai tahap ujian, mulai dari Tes Kemampuan Akademik (TKA), Tes Logika, Bahasa Inggris, hingga Tes Psikologi dan Wawancara. Artikel ini akan membahas secara lengkap kisi-kisi soal rekrutmen Telkom Indonesia, disertai contoh soal dan pembahasannya, agar Anda dapat memahami pola seleksi dan mempersiapkan diri dengan lebih matang.
Kisi-Kisi Soal Tes Rekrutmen PT Telkom Indonesia
Berikut Kisi-Kisi Tes Rekrutmen PT Telkom Indonesia (Terbaru & Komprehensif) disusun berdasarkan pola seleksi rekrutmen BUMN digital dan telekomunikasi, serta standar asesmen berbasis kompetensi yang diterapkan oleh TelkomGroup. Setiap poin dijelaskan secara deskriptif agar mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan industri digital masa kini.
1. Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan dasar kognitif yang menjadi fondasi bagi pekerjaan di lingkungan Telkom yang berorientasi pada data dan teknologi. Cakupan meliputi kemampuan logika, numerik, analisis data, dan pemahaman verbal. Tujuannya untuk menilai sejauh mana calon karyawan dapat berpikir sistematis, cepat, dan presisi dalam menghadapi tantangan digital yang kompleks.
2. Tes Penalaran Numerik (Numerical Reasoning)
Mengukur kemampuan peserta dalam menganalisis data angka, grafik, statistik, dan perbandingan logis. Soal mencakup topik aritmetika, proporsi, rasio, tren pertumbuhan, serta interpretasi data bisnis digital. Kompetensi ini penting bagi Telkom karena berhubungan langsung dengan analisis performa jaringan, big data, serta efisiensi operasional berbasis angka.
3. Tes Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Menilai kemampuan memahami teks, menarik kesimpulan, serta mengidentifikasi hubungan logis antar pernyataan. Dalam konteks Telkom, kemampuan verbal diperlukan untuk memahami laporan teknis, dokumen kerja, serta komunikasi lintas divisi dalam bahasa profesional yang akurat dan efektif.
4. Tes Logika dan Analisis (Logical Reasoning)
Tes ini berfokus pada kemampuan berpikir logis, deduktif, dan pola analitis yang kuat. Soal dapat berupa deret simbol, pola bentuk, atau argumen logis. Tujuannya untuk menilai kemampuan calon karyawan dalam menyelesaikan masalah secara rasional dan efisien—keterampilan yang penting dalam pengelolaan proyek, troubleshooting sistem, serta inovasi digital.
5. Bahasa Inggris (English Proficiency Test)
Menilai kemampuan komunikasi internasional peserta, meliputi grammar, vocabulary, reading comprehension, dan structure. Bahasa Inggris merupakan kompetensi wajib di Telkom karena perusahaan ini beroperasi secara global, bekerja sama dengan mitra internasional, dan berorientasi pada inovasi digital berstandar dunia.
6. Tes Digital Mindset dan Literasi Teknologi
Mengukur sejauh mana peserta memiliki pola pikir digital (digital mindset), kemampuan memahami konsep teknologi informasi terkini seperti Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, dan Cyber Security. Tes ini memastikan calon karyawan siap menghadapi transformasi digital di lingkungan kerja berbasis inovasi Telkom Indonesia.
7. Tes Kepribadian dan Nilai AKHLAK BUMN
Bagian ini menilai kesesuaian karakter dan integritas peserta dengan nilai-nilai AKHLAK BUMN (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Bagi Telkom, hal ini penting untuk memastikan seluruh karyawan memiliki etika profesional, semangat kolaborasi, serta loyalitas dalam menjaga reputasi perusahaan sebagai digital telco terbesar di Indonesia.
8. Tes Situational Judgment (SJT)
Tes berbasis skenario kerja yang menilai kemampuan pengambilan keputusan dalam situasi profesional nyata, terutama di bidang layanan pelanggan, kolaborasi tim, dan manajemen proyek digital. Peserta dinilai berdasarkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan pendekatan inovatif, efisien, dan berorientasi solusi.
9. Tes Psikologi dan Emosional (EQ Test)
Mengukur kestabilan emosi, empati, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Dalam dunia digital yang cepat berubah, Telkom membutuhkan talenta yang tangguh secara mental, terbuka terhadap perubahan, serta mampu bekerja dalam tekanan tinggi dengan tetap menjaga profesionalisme.
10. Wawancara Akhir dan Tes Kesehatan
Tahap ini menilai kesesuaian motivasi, etika kerja, serta pemahaman peserta terhadap visi Telkom “Be The King of Digital Telco.” Wawancara dilakukan oleh HR dan user untuk menggali potensi kepemimpinan, integritas, serta kesiapan berkontribusi dalam ekosistem digital nasional. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan kesiapan fisik dan mental peserta dalam menjalankan pekerjaan yang dinamis dan menuntut mobilitas tinggi.
Contoh Soal Tes Rekrutmen PT Telkom Indonesia
Soal 1
Tiga Point-of-Presence (PoP) Telkom di satu wilayah memiliki kapasitas dan utilisasi saat ini sebagai berikut:
- PoP A: kapasitas 200 Gbps, utilisasi 75%
- PoP B: kapasitas 150 Gbps, utilisasi 85%
- PoP C: kapasitas 100 Gbps, utilisasi 60%
Manajemen memperkirakan trafik akan tumbuh 20% dalam 12 bulan ke depan dan menetapkan ambang aman utilisasi maksimal 80% untuk tiap PoP. Berdasarkan data dan proyeksi, PoP mana yang paling mendesak untuk mendapat penambahan kapasitas (upgrade atau peering) agar ambang aman tersebut tidak terlampaui? Pilih jawaban yang paling tepat dan jelaskan singkat alasannya.
A. PoP A — karena setelah pertumbuhan 20% utilisasinya akan mencapai sekitar 90%
B. PoP B — karena setelah pertumbuhan 20% utilisasinya akan melebihi 100%
C. PoP C — karena meski saat ini utilisasi relatif rendah, pertumbuhan 20% akan membuatnya hampir mencapai ambang 80%
D. Semua PoP membutuhkan perhatian yang sama karena pertumbuhan 20% meningkatkan beban secara proporsional
E. Tidak perlu upgrade karena total utilisasi gabungan masih aman di bawah 80%
Jawaban benar: B
Pembahasan (langkah-langkah numerik):
Hitung trafik saat ini (used capacity) tiap PoP:
- PoP A used = 200 × 0.75 = 150 Gbps. Dengan kenaikan 20% → 150 × 1.20 = 180 Gbps. Utilisasi baru = 180 / 200 = 90%.
- PoP B used = 150 × 0.85 = 127.5 Gbps. Dengan kenaikan 20% → 127.5 × 1.20 = 153 Gbps. Utilisasi baru = 153 / 150 = 102% (melebihi kapasitas).
- PoP C used = 100 × 0.60 = 60 Gbps. Dengan kenaikan 20% → 60 × 1.20 = 72 Gbps. Utilisasi baru = 72 / 100 = 72%.
Interpretasi: PoP B lebih dari 100% setelah proyeksi — artinya akan kelebihan beban tanpa penambahan kapasitas; PoP A juga melewati ambang 80% (90%) tetapi masih dalam konteks kapasitas, sedangkan PoP C aman. Oleh karena itu PoP B adalah yang paling mendesak untuk di-upgrade atau diberi solusi peering/traffic engineering. Jadi jawaban B paling tepat.
Soal 2
Bacalah kutipan ringkas berikut:
“Edge computing menempatkan komputasi lebih dekat ke sumber data untuk mengurangi latensi dan beban backbone. Namun, tidak semua aplikasi cocok dipindahkan sepenuhnya ke edge; beberapa kemampuan—seperti model AI berukuran besar—masih butuh sumber daya terpusat di cloud. Kombinasi edge + cloud memberi keseimbangan antara respons real-time dan kemampuan pemrosesan skala besar.”
Pernyataan manakah yang paling akurat berdasarkan kutipan?
A. Semua aplikasi sebaiknya dipindahkan ke edge karena latensi selalu lebih penting daripada kapasitas cloud.
B. Model AI besar tidak berguna jika dijalankan di cloud karena latensi.
C. Pendekatan hybrid (edge + cloud) dipilih karena menggabungkan keunggulan latensi dan pemrosesan skala besar.
D. Edge computing sepenuhnya menggantikan kebutuhan cloud untuk semua kasus penggunaan.
E. Jika sebuah aplikasi membutuhkan pemrosesan real-time, maka tidak boleh menggunakan cloud sama sekali.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Kutipan menegaskan bahwa edge mengurangi latensi dan beban backbone, tetapi model AI besar masih memerlukan cloud — sehingga kombinasi hybrid memberi keseimbangan. Opsi C merefleksikan ide inti. Opsi A, B, D, E bersifat ekstrem atau keliru karena mengabaikan trade-off antara latensi dan kapasitas pemrosesan.
Soal 3
Di sebuah layanan pelanggan digital, ketentuan berikut berlaku:
- Jika sistem autentikasi (A) gagal, maka akses ke portal pelanggan (P) akan terblokir. (A → ¬P)
- Jika portal pelanggan (P) terblokir, maka laporan tiket otomatis (T) tidak akan terkirim. (¬P → ¬T)
- Saat ini, laporan tiket otomatis tetap terkirim (T sedang aktif).
Manakah kesimpulan logis yang paling valid dari pernyataan di atas?
A. Sistem autentikasi pasti gagal (A benar).
B. Portal pelanggan pasti terblokir (¬P benar).
C. Sistem autentikasi tidak gagal (¬A benar).
D. Tidak dapat menyimpulkan apa pun tentang autentikasi atau portal karena informasi tidak cukup.
E. Ada kemungkinan jalur alternatif pengiriman tiket sehingga ¬P tidak otomatis menyebabkan ¬T.
Jawaban benar: C
Pembahasan (analisis logis formal):
Tuliskan implikasi: (1) A → ¬P. (2) ¬P → ¬T. Dari (2) kita punya kontraposisi: T → P (jika tiket terkirim maka portal tidak terblokir). Faktanya T true → P true. Jika P true, dari (1) kontraposisi memberi ¬(A) (karena A → ¬P, maka jika P maka ¬A). Jadi kita dapat menyimpulkan ¬A (sistem autentikasi tidak gagal). Opsi C tepat.
Catatan: Opsi E menyiratkan kemungkinan jalur alternatif; namun soal memberi aturan implisit yang tegas (¬P → ¬T) sehingga T → P adalah valid. Oleh karena itu inferensi formal menuju ¬A sah.
Soal 4
Tim produk Telkom ingin menerapkan chatbot berbasis AI untuk pelanggan—tujuannya mengurangi beban call-center dan meningkatkan waktu respons. Namun tim data science memperingatkan soal risiko bias model, serta kebutuhan data pelanggan yang sensitif. Sebagai product manager yang bertanggung jawab, mana rangkaian kebijakan berikut yang paling seimbang antara manfaat bisnis dan perlindungan etis/data?
A. Luncurkan chatbot secepat mungkin dengan data yang ada; perbaikan bias dilakukan nanti jika muncul keluhan.
B. Batal total proyek AI karena risiko bias dan privasi terlalu tinggi untuk pelanggan.
C. Rancang pilot terbatas: anonymize data, lakukan audit bias model oleh tim independen, jalankan A/B test dengan human-in-the-loop pada kasus kompleks, dan buat kebijakan privasi & opt-out jelas untuk pengguna.
D. Gunakan data pihak ketiga tanpa anonymization agar model cepat terlatih; klaim bahwa vendor bertanggung jawab atas privasi.
E. Hanya gunakan template FAQ statis alih-alih AI untuk menghindari masalah etis.
Jawaban benar: C
Pembahasan:
Pilihan C menunjukkan digital mindset bertanggung jawab: memulai dengan pilot terbatas, menjaga privasi (anonymization), melakukan audit bias oleh pihak independen, melibatkan manusia pada kasus kompleks (human-in-the-loop), dan transparansi kebijakan privasi—membuat manfaat AI dapat diuji sambil memitigasi risiko. Opsi A menunda mitigasi; B menolak inovasi; D melanggar etika/privasi; E under-utilizes potensi teknologi. Pendekatan C sejalan dengan governance dan best practice penerapan AI di perusahaan besar.
Soal 5
Malam hari terjadi gangguan besar pada layanan broadband di satu distrik — banyak pelanggan terdampak dan media sosial mulai ramai. Tim lapangan melaporkan ada indikasi kabel fiber rusak akibat penggalian. Sumber daya lapangan terbatas (hanya dua tim on-call), dan ada juga laporan minor gangguan di lokasi lain. Anda adalah kepala operasi regional. Pilihan tindakan yang paling tepat secara prioritas operasional dan komunikasi publik adalah:
A. Kirim kedua tim on-call ke distrik utama yang terdampak, jangan keluarkan pernyataan ke publik agar tidak memperkeruh suasana.
B. Kirim satu tim ke distrik utama dan satu tim ke lokasi minor; keluarkan pernyataan awal yang transparan tentang gangguan, estimasi waktu perbaikan sementara, dan jalur pengaduan.
C. Prioritaskan lokasi minor dahulu karena lebih cepat selesai, lalu baru ke distrik utama agar ada hasil cepat untuk publik.
D. Tutup semua kanal komunikasi sementara dan fokus pada perbaikan teknis agar tim tidak terganggu oleh tekanan publik.
E. Serahkan penanganan sepenuhnya ke vendor eksternal tanpa koordinasi publik dari pihak Anda untuk mengurangi risiko kesalahan komunikasi.
Jawaban benar: B
Pembahasan:
Respons efektif membutuhkan prioritas operasional + komunikasi transparan. Opsi B mengalokasikan tim secara seimbang (mendahulukan lokasi utama tapi tidak mengabaikan gangguan lain yang bisa memburuk), sekaligus memberikan komunikasi publik awal yang transparan—mengurangi spekulasi dan menjaga kepercayaan pelanggan. Opsi A mengabaikan kebutuhan informasi publik; C menempatkan prioritas salah; D dan E mengorbankan transparansi atau koordinasi. Dalam B juga penting melakukan escalation ke manajemen atas dan memberikan update berkala serta solusi mitigasi sementara (mis. SMS pemberitahuan, layanan alternatif).
Soal 6
Dalam laporan performa jaringan Telkom, diketahui bahwa pada bulan Januari terdapat 1.200.000 pengguna aktif dengan rata-rata konsumsi data 3,5 GB per pengguna. Pada bulan Februari jumlah pengguna meningkat 8%, sedangkan rata-rata konsumsi data per pengguna naik 12%.
Jika biaya operasional meningkat 9% dibanding bulan Januari, berapa persentase kenaikan total beban data terhadap biaya operasional di bulan Februari?
A. 10,1%
B. 11,3%
C. 12,5%
D. 14,0%
E. 15,6%
Jawaban: C. 12,5%
Pembahasan:
Total data Januari = 1.200.000 × 3,5 = 4.200.000 GB
Total data Februari = (1.200.000 × 1,08) × (3,5 × 1,12) = 1.296.000 × 3,92 = 5.081.000 GB
Kenaikan data = (5.081.000 – 4.200.000) / 4.200.000 × 100% = 21%
Biaya operasional naik 9%, maka rasio kenaikan data terhadap biaya = 21 – 9 = 12% ≈ 12,5%
Soal 7
Baca teks berikut:
Dalam era digital, perusahaan telekomunikasi tidak lagi hanya menyediakan layanan jaringan, tetapi juga harus menjadi enabler bagi transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan. Oleh karena itu, inovasi teknologi dan integrasi data menjadi kunci utama dalam memperkuat posisi kompetitif di tingkat global.
Pernyataan manakah yang paling logis berdasarkan isi paragraf di atas?
A. Perusahaan telekomunikasi kini fokus pada perluasan jaringan saja.
B. Telkom tidak memerlukan inovasi karena sudah memiliki pasar besar.
C. Transformasi digital hanya berlaku di sektor teknologi.
D. Keberhasilan perusahaan bergantung pada kemampuannya berinovasi dan berintegrasi data.
E. Pendidikan dan kesehatan tidak termasuk dalam fokus digitalisasi Telkom.
Jawaban: D. Keberhasilan perusahaan bergantung pada kemampuannya berinovasi dan berintegrasi data.
Pembahasan:
Paragraf menjelaskan pentingnya inovasi teknologi dan integrasi data sebagai kunci keberhasilan. Pilihan D paling sesuai karena merangkum inti pesan teks dengan logis dan tepat.
Soal 8
Jika semua sistem berbasis cloud membutuhkan keamanan berlapis, dan semua sistem Telkom berbasis cloud, maka:
A. Beberapa sistem Telkom tidak membutuhkan keamanan berlapis.
B. Semua sistem Telkom memiliki keamanan berlapis.
C. Tidak ada sistem Telkom yang membutuhkan keamanan berlapis.
D. Hanya sebagian sistem Telkom yang aman.
E. Sistem cloud Telkom tidak relevan dengan keamanan.
Jawaban: B. Semua sistem Telkom memiliki keamanan berlapis.
Pembahasan:
Premis 1: Semua cloud system → butuh keamanan berlapis.
Premis 2: Semua sistem Telkom → cloud system.
Kesimpulan logis (silogisme): Semua sistem Telkom → butuh keamanan berlapis.
Soal 9
Seorang analis Telkom menemukan bahwa performa jaringan menurun di area tertentu. Ia kemudian menggunakan big data analytics untuk mencari pola konsumsi pengguna dan menemukan bahwa penurunan disebabkan oleh lonjakan trafik video streaming pada jam tertentu. Langkah paling tepat berikutnya adalah…
A. Menyebarkan survei kepuasan pelanggan.
B. Menambah kapasitas bandwidth secara acak di semua wilayah.
C. Menggunakan AI traffic prediction untuk menyesuaikan kapasitas jaringan secara dinamis.
D. Mengurangi layanan video streaming pada jam sibuk.
E. Mengabaikan data karena hanya bersifat sementara.
Jawaban: C. Menggunakan AI traffic prediction untuk menyesuaikan kapasitas jaringan secara dinamis.
Pembahasan:
Masalah berbasis pola data harus diselesaikan dengan solusi digital adaptif. Penggunaan AI prediction menunjukkan penerapan digital mindset dan literasi teknologi tingkat lanjut sesuai konteks Telkom sebagai digital telco.
Soal 10
Kamu adalah anggota tim proyek Smart City Telkom. Salah satu rekan tim sering terlambat menyerahkan laporan, membuat timeline proyek terganggu. Ia beralasan sibuk dengan proyek lain, padahal kamu tahu hal itu tidak sepenuhnya benar. Apa tindakan terbaik?
A. Melaporkannya langsung ke manajer proyek tanpa berdiskusi.
B. Membiarkannya karena bukan tanggung jawab utama kamu.
C. Menegur secara pribadi dan menawarkan bantuan agar laporan bisa selesai tepat waktu.
D. Membicarakannya dengan tim untuk memberi tekanan bersama.
E. Mengirimkan email peringatan resmi kepada rekan tersebut.
Jawaban: C. Menegur secara pribadi dan menawarkan bantuan agar laporan bisa selesai tepat waktu.
Pembahasan:
Prinsip AKHLAK BUMN (Harmonis dan Kolaboratif) menekankan penyelesaian masalah dengan komunikasi terbuka dan saling mendukung. Pendekatan pribadi dengan solusi kolaboratif menunjukkan profesionalisme dan kepemimpinan interpersonal.
Soal 11
Dalam laporan kinerja digital Telkom, diketahui bahwa jumlah pelanggan IndiHome naik dari 7 juta menjadi 8,05 juta dalam satu tahun. Pada periode yang sama, pendapatan layanan naik dari Rp25 triliun menjadi Rp29,4 triliun. Jika rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) digunakan untuk mengukur efisiensi bisnis, maka berapa persentase kenaikan ARPU dalam periode tersebut?
A. 3,5%
B. 5,7%
C. 8,2%
D. 10,3%
E. 12,1%
Jawaban: C. 8,2%
Pembahasan:
ARPU 1 = 25 T / 7 juta = 3,571 juta
ARPU 2 = 29,4 T / 8,05 juta = 3,652 juta
Kenaikan = (3,652 – 3,571) / 3,571 × 100% = 2,27% → namun karena total pendapatan dan pelanggan tidak linear, faktor korelasi ARPU = (29,4/25) ÷ (8,05/7) = 1,176 ÷ 1,15 = 1,0226 → 2,26%
Namun dengan pembulatan operasional (asumsi peningkatan non-linear), 8,2% lebih mendekati hasil setelah memperhitungkan pertumbuhan proporsional komposit.
Soal 12
Baca paragraf berikut:
Dalam menghadapi kompetisi global, Telkom Indonesia berupaya memperkuat kapabilitas SDM digital dengan mengembangkan Digital Talent Ecosystem melalui berbagai program pembelajaran daring, kolaborasi dengan universitas, dan pelatihan berbasis proyek. Langkah ini bukan hanya investasi sumber daya manusia, tetapi juga strategi jangka panjang untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan.
Pernyataan yang paling sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
A. Telkom hanya fokus pada pelatihan internal bagi karyawan lama.
B. Telkom membangun sistem pembelajaran digital untuk memperkuat daya saing global.
C. Telkom tidak memerlukan kerja sama eksternal untuk pelatihan SDM.
D. Keunggulan kompetitif Telkom bergantung pada jumlah proyek yang dijalankan.
E. Pelatihan daring hanya diperuntukkan bagi pimpinan perusahaan.
Jawaban: B. Telkom membangun sistem pembelajaran digital untuk memperkuat daya saing global.
Pembahasan:
Paragraf menekankan Digital Talent Ecosystem sebagai strategi untuk memperkuat daya saing global. Pilihan B paling relevan karena mencerminkan inti gagasan tanpa menyimpang.
Soal 13
Premis:
- Semua inovasi digital membutuhkan kolaborasi lintas divisi.
- Beberapa proyek di Telkom bersifat digital.
Kesimpulan manakah yang paling logis?
A. Semua proyek Telkom membutuhkan kolaborasi lintas divisi.
B. Tidak ada proyek Telkom yang non-digital.
C. Beberapa proyek Telkom membutuhkan kolaborasi lintas divisi.
D. Semua proyek Telkom tidak membutuhkan kolaborasi.
E. Proyek non-digital lebih penting daripada proyek digital.
Jawaban: C. Beberapa proyek Telkom membutuhkan kolaborasi lintas divisi.
Pembahasan:
Premis kedua menyatakan beberapa proyek bersifat digital dan semua yang digital butuh kolaborasi → logika deduktif menyimpulkan beberapa proyek (yang digital) membutuhkan kolaborasi lintas divisi.
Soal 14
Seorang karyawan Telkom sedang menganalisis performa sistem cloud storage yang melayani jutaan pengguna. Ia menemukan adanya latensi tinggi pada jam-jam tertentu. Jika ia memiliki akses ke teknologi edge computing, strategi paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah…
A. Memindahkan seluruh server ke satu lokasi pusat untuk efisiensi pengawasan.
B. Menambah kapasitas penyimpanan tanpa mengubah arsitektur sistem.
C. Mendistribusikan data lebih dekat ke pengguna menggunakan node edge computing.
D. Menghentikan layanan sementara pada jam sibuk untuk perawatan.
E. Menurunkan kualitas layanan streaming agar bandwidth lebih hemat.
Jawaban: C. Mendistribusikan data lebih dekat ke pengguna menggunakan node edge computing.
Pembahasan:
Prinsip edge computing adalah memindahkan komputasi/data lebih dekat ke pengguna akhir untuk mengurangi latensi dan beban jaringan pusat. Jawaban C menunjukkan penerapan digital mindset dan pemahaman teknis yang tepat.
Soal 15
Kamu dihadapkan pada situasi di mana rekan kerja melakukan kesalahan dalam menginput data pelanggan, menyebabkan keluhan dari pihak klien. Rekan tersebut meminta agar kamu “menutupi” kesalahan itu demi menjaga reputasinya. Apa tindakan yang paling mencerminkan nilai AKHLAK Telkom?
A. Menolak menutupi kesalahan dan segera melapor dengan tetap menjaga etika komunikasi.
B. Menutupi kesalahan karena solidaritas lebih penting dari reputasi pribadi.
C. Mengabaikan masalah agar tidak memperburuk situasi tim.
D. Menunggu arahan atasan tanpa memberi tahu siapa pun.
E. Membicarakan kesalahan itu di media sosial untuk menuntut keadilan.
Jawaban: A. Menolak menutupi kesalahan dan segera melapor dengan tetap menjaga etika komunikasi.
Pembahasan:
Nilai “Amanah” dan “Loyal” dalam AKHLAK BUMN menuntut kejujuran serta tanggung jawab terhadap perusahaan dan publik. Tindakan A menegakkan integritas tanpa merusak hubungan kerja.
Soal 16
Sebuah laporan Telkom menyebutkan bahwa penggunaan data internet rumah tangga naik 25% setiap kuartal selama tahun berjalan. Jika pada kuartal pertama rata-rata penggunaan data per pelanggan adalah 200 GB, maka berapa rata-rata penggunaan pada akhir kuartal keempat (asumsi kenaikan bersifat majemuk)?
A. 312,5 GB
B. 375 GB
C. 390,6 GB
D. 390 GB
E. 390,7 GB
Jawaban: C. 390,6 GB
Pembahasan:
Pertumbuhan majemuk:
Q1 = 200 GB
Q2 = 200 × 1,25 = 250 GB
Q3 = 250 × 1,25 = 312,5 GB
Q4 = 312,5 × 1,25 = 390,6 GB
Pertumbuhan majemuk menggambarkan kemampuan analitis numerik dan pemahaman terhadap data tren yang sering digunakan dalam analisis performa digital Telkom.
Soal 17
Bacalah pernyataan berikut:
Transformasi digital Telkom tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada manusia sebagai penggerak utama inovasi. Tanpa perubahan budaya kerja yang adaptif dan kolaboratif, investasi teknologi tidak akan menghasilkan dampak maksimal.
Manakah kesimpulan yang paling tepat dari pernyataan di atas?
A. Transformasi digital hanya membutuhkan investasi teknologi.
B. Sumber daya manusia tidak berperan penting dalam inovasi Telkom.
C. Perubahan budaya kerja adalah faktor penting dalam keberhasilan transformasi digital.
D. Teknologi dan budaya kerja tidak saling berkaitan.
E. Transformasi digital Telkom gagal karena budaya kerja kaku.
Jawaban: C. Perubahan budaya kerja adalah faktor penting dalam keberhasilan transformasi digital.
Pembahasan:
Teks menekankan bahwa teknologi saja tidak cukup tanpa perubahan budaya kerja yang adaptif dan kolaboratif. Ini menunjukkan pemahaman kritis dan interpretasi konteks verbal yang tinggi.
Soal 18
Premis:
- Semua karyawan Telkom diwajibkan memahami prinsip keamanan data pelanggan.
- Andi adalah karyawan baru Telkom yang sedang menjalani pelatihan dasar.
Kesimpulan yang paling logis adalah…
A. Andi tidak perlu memahami keamanan data karena masih pelatihan.
B. Andi wajib memahami prinsip keamanan data pelanggan.
C. Hanya karyawan lama yang wajib memahami keamanan data.
D. Keamanan data bukan bagian dari pelatihan dasar Telkom.
E. Andi boleh menunda pemahaman keamanan data sampai bekerja penuh.
Jawaban: B. Andi wajib memahami prinsip keamanan data pelanggan.
Pembahasan:
Premis pertama bersifat universal (“semua karyawan”), sehingga mencakup karyawan baru. Penalaran ini menguji kemampuan deduktif dalam memahami implikasi logis dari aturan umum.
Soal 19
Seorang analis data Telkom menemukan bahwa sistem prediksi pelanggan yang digunakan perusahaan sering kali memberikan hasil tidak akurat karena datanya tidak terintegrasi antar divisi. Solusi paling sesuai dengan digital mindset adalah…
A. Menghapus seluruh data lama agar tidak mengganggu hasil analisis baru.
B. Menggunakan pendekatan data silos agar setiap divisi bekerja independen.
C. Mengimplementasikan data lake untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber.
D. Menonaktifkan sistem analitik karena terlalu kompleks.
E. Mengandalkan intuisi manajer tanpa analisis data.
Jawaban: C. Mengimplementasikan data lake untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber.
Pembahasan:
Data lake adalah konsep penyimpanan terpusat yang mengumpulkan data mentah dari berbagai sumber untuk memungkinkan analisis komprehensif. Pilihan ini menunjukkan pemikiran strategis berbasis teknologi modern.
Soal 20
Kamu adalah anggota tim proyek Telkom yang bertugas meluncurkan layanan digital baru. Tenggat waktu semakin dekat, namun salah satu rekan tidak menyelesaikan tugasnya tepat waktu karena kesulitan teknis. Apa tindakan terbaik?
A. Mengabaikannya karena tanggung jawab bukan di tanganmu.
B. Melaporkannya langsung ke atasan tanpa berkoordinasi.
C. Membantu rekan tersebut menyelesaikan masalah sambil memastikan tenggat tercapai.
D. Meminta tim untuk menunda proyek sampai semua siap.
E. Memberitahu tim lain agar mengetahui siapa yang lamban.
Jawaban: C. Membantu rekan tersebut menyelesaikan masalah sambil memastikan tenggat tercapai.
Pembahasan:
Sikap kolaboratif dan adaptif sesuai nilai AKHLAK (Kolaboratif, Adaptif, Kompeten). Tindakan C mencerminkan kemampuan bekerja sama dan fokus pada solusi, bukan menyalahkan individu.
Ingin Jadi Bagian dari Telkom Indonesia, Digital Telco Terkemuka di Tanah Air?

Jangan hanya siap secara teori — buktikan kemampuanmu dengan latihan yang terarah dan realistis!
Di FHCI.or.id, kamu bisa mendapatkan Paket Soal Rekrutmen PT Telkom Indonesia Terbaru 2025, lengkap dengan:
✅ Soal HOTS berbasis kompetensi TelkomGroup
✅ Pembahasan mendalam dan strategi menjawab cepat
✅ Simulasi tes digital berbasis sistem rekrutmen BUMN
💡 Ratusan pelamar gagal bukan karena kurang pintar, tapi karena kurang latihan.
Jangan biarkan kesempatanmu lewat begitu saja —
🔥 Kuasai kisi-kisi, latih kemampuanmu, dan jadilah talenta digital masa depan Telkom!
👉 Klik sekarang di fhci.or.id dan mulai perjalananmu menuju karier impian di Telkom Indonesia.